Bagikan:

JAKARTA - Industri otomotif pada awalnya mengalami kecemasan terkait jarak tempuh kendaraan listrik. Namun, CEO Lucid Motors, Peter Rawlinson, yang sebelumnya pernah bekerja mengembangkan mobil Tesla, Lotus, dan Jaguar, muncul dengan solusi yang menarik.

Ia menciptakan sedan listrik Lucid Air untuk mengatasi kekhawatiran terkait jarak tempuh dan mengubah pandangan banyak orang akan jarak tempuh mobil listrik.

Dengan desain yang elegan dan futuristik, Lucid Air dapat menempuh jarak hingga 830 km tanpa perlu diisi ulang, menjadikannya mobil listrik dengan jarak tempuh terpanjang yang tersedia saat ini di pasaran.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 ini memproduksi kendaraannya di Arizona, AS dan produksi mobil mewahnya, Lucid Air Sapphire seharga Rp3,8 miliar dengan tenaga sebesar 1.234 dk dan torsi 161 Nm, akan dimulai bulan ini. Sementara, SUV pertama mereka, Lucid Gravity, akan diungkapkan pada bulan November mendatang.

Jika dulu Tesla memulai dengan sedan mewah Model S sebagai produk andalannya, yang kemudian membuka jalan untuk Model 3 yang lebih terjangkau, Lucid tampaknya juga ingin mengikuti jejak serupa dengan rencana untuk memproduksi mobil lebih terjangkau di masa depan.

Dalam wawancara dengan ABC News, 3 September, Peter Rawlinson, membahas rencana perusahaan dan kondisi terkini industri otomotif. Namun, Rawlinson berencana untuk fokus pada model-model yang dapat menarik segmen pasar yang lebih luas.

"Hambatan utama untuk adopsi luas di Amerika Serikat dan di seluruh dunia adalah harga sebuah mobil listrik. Saya sangat sadar bahwa kami perlu menurunkan harga agar lebih banyak orang mampu memiliki mobil listrik,” jelasnya.

Saat ini, Air dari Lucid masih menjadi yang termurah dibanderol seharga 82.400 dolar AS atau sekitar Rp1,26 miliar namun ini semua bisa berubah dalam beberapa tahun ke depan.

"Kami menargetkan harga sekitar 50.000 dolar AS (Rp765 juta). Saya ingin bisa menawarkan mobil dengan harga lebih rendah, tetapi inilah yang terbaik yang bisa dilakukan perusahaan ini dalam dekade pertengahan ini," tambahnya.

Rawlinson juga meyakini bahwa mobil listrik dengan baterai besar dan jarak tempuh jauh tidak akan selalu menjadi masa depan. Ia menyatakan mobil yang sangat efisien dengan baterai 25 kWh yang mampu menempuh jarak 241 km sudah cukup jika stasiun pengisian singkat sudah banyak tersedia.

Ia juga menambahkan, mengembangkan pangsa pasar dengan mobil yang lebih terjangkau tentu saja adalah langkah yang tepat bagi Lucid. Kuncinya adalah bagaimana perusahaan dapat menemukan kombinasi yang tepat antara teknologi dan penghematan biaya untuk membangun mobil yang menarik dengan harga yang lebih rendah, sambil juga memperluas produksi untuk memenuhi permintaan. Dan Tesla telah melakukan itu selama dekade terakhir.