JAKARTA - Pada tahun 2019, Aston Martin, pabrikan mobil sport mewah asal Inggris pernah meluncurkan mobil konsep yang fokus pada kemewahan tingkat tinggi. Desain mobilnya banyak dipuji saat itu terutama desainnya yang fokus pada masa depan.
Pada saat peluncuran konsepnya, CEO Aston Martin saat itu Andy Palmer memiliki peta rencana menghidupkan kembali merek Lagonda sebagai pesaing elektrik dari Bentley. Nah, bagian dari rencana ini mencakup peluncuran super-saloon dan SUV.
Namun, setelah Palmer mundur pada tahun 2020, proyek Lagonda dihentikan. Kini, Aston Martin kembali menegaskan niatnya untuk tetap fokus pada segmen mobil sport yang ada saat ini dan menutup pintu untuk memasuki pasar mobil super mewah.
Hal ini diungkapkan oleh chairman Lawrence Stroll, yang menyatakan bahwa mereka tidak berminat lagi meluncurkan mobil dengan fokus kemewahan dan kenyamanan lebih tinggi dibanding performa.
Aston Martin memilih untuk fokus pada pengembangan mobil sport mereka yang ada, seperti peluncuran SUV DBX, dan pengembangan hypercar Valkyrie.
"Kami pikir sudah cukup kemewahan yang ada pada mobil sport dan SUV kami. Jadi, kami tidak mempertimbangkan untuk meluncurkan mobil dengan performa lebih rendah dan kemewahan lebih tinggi," tegas Stroll, dilansir dari Autocar, 28 Februari.
BACA JUGA:
Menurutnya, Aston Martin sudah bisa melayani pasar tersebut dengan efektif, terutama dengan peningkatan level personalisasi yang mereka tawarkan di seluruh lini dan dealer 'Q' yang sangat mewah yang mereka buka di seluruh dunia.
"Ide proyek Lagonda itu benar-benar mati dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan rencana kendaraan listrik kami," pungkasnya.
Meskipun rencana Lagonda mati, Aston Martin tetap melanjutkan rencana peluncuran mobil listrik, dimulai dengan GT berperforma tinggi dengan empat motor penggerak pada tahun 2026.