Bagikan:

JAKARTA - Startup baterai kendaraan listrik (EV) Britishvolt akan mengembangkan baterai berkinerja tinggi dengan Aston Martin. Senin, 7 Maret, perusahaan menyatakan jika pengembangan ini untuk menyesuaikan niat pembuat mobil mewah asal Inggris itu untuk meluncurkan kendaraan listrik (electric vehicles) pertamanya pada tahun 2025.

Tim penelitian dan pengembangan gabungan dari merek mobil yang menjadi kendaraan dari agen rahasia fiksi, James Bond, dan perusahaan baterai akan merancang dan mengembangkan paket baterai dan sistem manajemen baterai yang lebih efisien.

Aston Martin adalah pelanggan produsen mobil kedua untuk Britishvolt. Startup itu sebelumnya juga telah memiliki kemitraan pengembangan baterai dengan pabrik mobil Lotus dari Inggris.

Pada tahun 2026 Aston Martin berencana untuk menawarkan versi mobil serba listrik dari semua model barunya.

“Bekerja sama dengan Britishvolt, saya yakin kami dapat menciptakan teknologi baru untuk menggerakkan mobil listrik Aston Martin yang menetapkan standar yang akan menyamai reputasi kami untuk performa tinggi dan ultra-mewah dengan standar keberlanjutan tertinggi,” kata Kepala Eksekutif Aston Martin Tobias Moers dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Bulan lalu Britishvolt meluncurkan putaran pendanaan Seri C dengan investasi awal sebesar 40 juta pound (Rp755 miliar) dari raksasa pertambangan Glencore.

Mereka juga telah mendapatkan dukungan pemerintah Inggris untuk proyek pabrik baterai di Inggris utara, yang membuka 1,7 miliar pound (Rp 32 triliun) dalam pendanaan swasta.