Stellantis Bakal Susul Pabrikan Lain Adopsi Sistem NACS Tesla Mulai 2025
Citroen e-C3 terbaru. (Dok. Stellantis)

Bagikan:

JAKARTA - Stellantis, perusahaan otomotif multinasional, akan mengumumkan pengadopsian pengisian daya milik Tesla, yaitu North American Charging Station (NACS) untuk beberapa model Battery Electric Vehicle (BEV) di wilayah Amerika Utara.

Dilansir dari InsideEVs, Selasa, 13 Februari, perusahaan akan memulai pengadopsian ini pada 2025 mendatang dan kemudian berlanjut untuk model tahun 2026. Selama masa transisi ini, pihak pabrikan akan menyediakan adaptor untuk EV keluaran sebelum 2025 yang dilengkapi dengan port CCS1.

Saat ini, perusahaan ini memiliki kendaraan listrik murni yang akan diluncurkan pada tahun ini, terdiri dari Fiat 500e, Jeep Wagoneer S, dan Jeep Recon. Disebutkan juga pengisian daya Tesla ini merupakan sebuah solusi untuk memperluas kendaraan listrik di Amerika Utara, yakni di AS dan Kanada.

Namun, belum ada kabar kesepakatan resmi antara kedua pihak, khususnya terkait akses jaringan Supercharging. Juru bicara perusahaan mengatakan, bahwa pihaknya akan melihat semua opsi untuk memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik.

"Kami akan terus melihat semua opsi yang membuat pengisian daya menjadi lebih sederhana dan nyaman bagi pelanggan kami," kata juru bicara Stellantis.

Stellantis merupakan perusahaan induk otomotif yang menaungi beberapa merek ternama di Eropa dan AS, seperti Fiat, Citroen, Peugeot, Lancia, Maserati, Jeep, Ram, Dodge, Abarth, Alfa Romeo, dan masih banyak lagi.

Bila berita tersebut diumumkan secara resmi, maka perusahaan akan bergabung dengan beberapa produsen otomotif lainnya yang mengadopsi sistem NACS mulai 2025, seperti Toyota, Lexus, Honda, BMW, Volvo, Subaru, Volkswagen, Mercedes-Benz, Nissan, Ford, GM, Rivian, Jaguar, Kia, Hyundai, Genesis, dan merek ternama lainnya.

Pengadopsian NACS pada kendaraan di bawah naungan Stellantis akan sejalan dengan perencanaan strategi ‘Dare Forward 2030’ yang telah dicanangkan oleh perusahaan. Strategi ini bertujuan untuk meluncurkan 100 persen BEV dalam segmen mobil berpenumpang di Eropa dan 50 persen BEV mobil berpenumpang dan truk ringan di AS menjelang akhir dekade ini.

Selain itu, perusahaan telah menetapkan target ambisius untuk menjadi perusahaan bebas karbon pada tahun 2038 dalam semua aspek kegiatan mereka.