Kelebihan dan Kekurangan Baterai Lithium Nikel yang Jadi Bahan Favorit Perusahaan Mobil Besar
Kelebihan dan Kekurangan Baterai Lithium Nikel (Gambar Frimufilms-Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Mobil listrik jadi salah satu solusi buat kurangi emisi gas rumah kaca serta ketergantungan pada bahan bakar fosil. Lantas apa sih kelebihan dan kekurangan baterai lithium nikel?

Tetapi, salah satu tantangan terbanyak dalam pengembangan mobil listrik yaitu baterai yang bisa menyimpan tenaga dengan efektif, aman, serta murah. 2 tipe baterai yang saat ini bersaing di pasar mobil listrik yaitu baterai berbasis nikel (NCA/NMC) serta baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP).

Kelebihan dan Kekurangan Baterai Lithium Nikel

Baterai berbasis nikel mempunyai keunggulan dalam hal densitas energi, yakni keahlian buat menyimpan tenaga dalam ruang yang kecil. Perihal ini membuat baterai berbasis nikel bisa memberikan jarak tempuh yang lebih jauh dengan dimensi serta berat yang lebih ringan.

Tidak hanya itu, baterai berbasis nikel pula mempunyai kecepatan pengisian yang lebih kilat serta usia yang lebih panjang dibanding baterai LFP.

Tetapi, baterai berbasis nikel pula mempunyai beberapa kelemahan, semacam biaya pembuatan yang lebih besar, ketersediaan bahan baku yang lebih terbatas, serta resiko kebakaran yang lebih tinggi.

Baterai berbasis nikel memerlukan nikel serta kobalt selaku komponen utama katoda, yang merupakan logam yang sangat jarang serta mahal.

Tidak hanya itu, baterai berbasis nikel pula lebih sensitif terhadap temperatur tinggi serta bisa mengalami kerusakan termal yang bisa menimbulkan ledakan ataupun kebakaran.

Baterai LFP, di sisi lain, mempunyai keunggulan dalam hal anggaran pembuatan, ketersediaan bahan baku, serta keamanan. Baterai LFP memakai besi selaku komponen utama katoda, yang merupakan logam yang melimpah serta murah.

Baterai LFP pula lebih tahan terhadap temperatur tinggi serta tidak gampang terbakar ataupun meledak. Baterai LFP pula lebih ramah lingkungan sebab tidak memiliki logam berat yang beresiko.

Tetapi, baterai LFP pula mempunyai beberapa kekurangan, semacam densitas energi yang lebih rendah, kecepatan pengisian yang lebih lambat, serta kinerja yang menurun di cuaca dingin. Baterai LFP memerlukan ruang serta berat yang lebih besar buat menyimpan tenaga yang sama dengan baterai berbasis nikel.

Baterai LFP pula memerlukan waktu yang lebih lama buat mengisi ulang serta bisa kehilangan kapasitasnya sampai 60% di temperatur di bawah-10 derajat Celsius. Dengan demikian, tidak ada jawaban pasti tentang mana baterai yang lebih unggul buat mobil listrik. Semua bergantung pada preferensi, kebutuhan, serta keadaan pengguna.

Sebagian produsen mobil listrik, semacam Tesla, Wuling, serta Ford, sudah memakai baterai LFP buat beberapa modelnya, terutama yang diperuntukan buat pasar Cina yang mempunyai permintaan yang besar serta insentif pemerintah yang besar.

Sedangkan itu, sebagian produsen lain, semacam Toyota, Hyundai, serta Volkswagen, masih memakai baterai berbasis nikel buat model-modelnya. terutama yang diperuntukan buat pasar Eropa serta Amerika yang mempunyai standar emisi yang ketat serta konsumen yang lebih mengutamakan performa.

Indonesia Target Menjadi Pengekspor Baterai Lithium Terbesar Kedua Dunia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menargetkan Indonesia jadi pengekspor baterai lithium no dua terbanyak dunia di 2024. Buat itu, pemerintah sudah membangun kawasan industri terintegrasi bernilai tambah di Konawe, Morowali serta Weda Bay.

"Pembangunan industri kita arahkan dari hulu ke hilir. Kita membuat dari nikel jadi turunannya buat litinium baterai serta sekarang kita eksplor," kata dia lewat video conference di kanal Zoom, Jumat (5/6/2023).

Baginya, industri ramah lingkungan jadi fokus utama pemerintah sehingga bakal terus dikembangkan di masa depan. Nantinya pasca pandemi, zona hilirisasi minerba ini bakal jadi prioritas utama buat tingkatkan perkembangan ekonomi nasional yang tengah terpuruk.

Dalam penerapannya, Menko Luhut menegaskan kalau investor asing nantinya pula diwajibkan melaksanakan transfer teknologi ke Indonesia. Ketentuan ini ialah syarat utama yang wajib dipenuhi dalam skema kerja sama penanaman modal di Tanah Air.

Selain itu kalian bisa membaca “Perbedaan Baterai LFP dan Baterai Nikel” agar lebih jelas lagi dalam memahami keduanya.

Jadi setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan baterai lithium nikel, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!