Ramai Dibicarakan, Ini Kelemahan Baterai LFP
Baterai Listrik (Foto: unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pembahasan mengenai perbandingan Lithium-Ferro-Phosphate (LFP) dan baterai berbahan dasar nikel terus bergulir. Hal ini menyusul pernyataan Mantan Menteri Investasi sekaligus Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong yang menyebut produksi Tesla di Shanghai sudah 100 persen menggunakan baterai bernahan dasar LFP.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menegaskan jika pernyataan tersbut salah besar. Pasalnya, kendraan listrik Tesla dengan model perfomcance long range masih menggunakan baterai dari nikel.

"Saya kira tadi itu statemnetnya tidak tepat lah. Tidak bener kalau menyebutkan speerti itu. Apa yang disampaikan Pak Gibran dalam debat ya benar gitu," ujar Seto dalam Mining Zone yang dikutip Kamis 25 Januari.

Seto melanjutkan, kendaraan yang menggunakan baterai dari LFP biasanya merupakan kendaraan di entry level atau mobil dengan harga yang relatif murah seperti Tesla model 3. Ia menjelaskan hal ini dikarenakan harga LFP yang relatif murah dan mudah didapat dibandingkan dengan bateria berbahan dasar nikel.

"Kenapa karena memang harganya lebih murah," imbuh Seto.

DI sisi lain Seto juga memaparkan kelemahan yang dimiliki LFP yakni cenderung tidak tahan jika berada di suhu yang relatif rendah.

"Kalau kita lihat LFP ini kelemahannya adalah dalam suhu rendah itu performance-nya dropnya cukup signifikan," sambung Seto.

Berdasarkan cerita dari kenalannya di Korea, Seto menyebut pengguna Tesla cenderung enggan membawa kendaraannya ke ski resort yang bersalju karena pada suhu tertentu kendaraan yang dibawa tidak dapat digunakan.

"Di Korea, orang-orang yang membeli mobil listrik dengan berbahan baku LFP enggak berani mereka ke sky resort. Kenapa? Di bawah suhu tertentu itu baterainya mati dan yang mungkin agar mengakhawatirkan juga adalah ketika di kondisi tertentu itu performencenya bisa turun," beber Seto.

Dikatakan seto, jika dibawa ke tepat dengan suhu dingin, performa kendaraan listrik bikinan Tesla tersbut dapat turun hingga 60 persen.

"Seperti tadi spesifikasinya dia bisa 500 km, ketika dalam suhu winter itu cuma 60 persen aja jadi tinggal 300 KM jadi itu juga kelemahan dari LFP Ya selain yang tadi di suhu tertentu malah bisa mati sekalian baterainya," pungkas Seto.