Terancam Denda, GM Fokus Perbaiki Taksi Otonom Cruise
Taksi Otonom. ( Dok. Cruise)

Bagikan:

JAKARTA - Sebulan telah berlalu sejak Cruise menghentikan semua perjalanan mobil tanpa pengemudi di Amerika Serikat. Penghentian ini setelah regulator California menangguhkan izin perusahaan untuk melakukan uji coba self-driving di jalan umum menyusul kecelakaan pada 2 Oktober di mana seorang pejalan kaki diseret hingga 6 meter oleh unit Robotaxi Cruise setelah tertabrak oleh kendaraan lain.

Atas insiden ini, unit Robotaxi Cruise dapat didenda sebesar 1,5 juta dolar AS atau setara Rp23,2 miliar dan sanksi tambahan atas kegagalannya mengungkapkan rincian kecelakaan pada 2 Oktober itu.

Kabar terbaru dilansir Reuters, 5 Desember, CEO General Motors (GM), Mary Barra, sebagai pemilik Cruise menyatakan bahwa perusahaan otomotif Detroit ini kini lebih fokus memperbaiki Cruise yang tengah bermasalah.

Barra menyampaikan peninjauan keselamatan eksternal tengah berlangsung dan menentukan langkah-langkah perusahaan ke depan, dengan perkiraan penyelesaian pada awal tahun 2024.

"Kami akan bekerja melalui tantangan yang kami miliki saat ini di Cruise. Kami harus memiliki rencana yang tepat,” kata Barra.

Ia menolak memberikan pendapat apakah ia berpikir regulator telah memperlakukan Cruise berat sebelah dibandingkan Tesla Autopilot. Barra juga menolak untuk menyebutkan seberapa besar GM bersedia menginvestasikan dana ke depannya sampai proses peninjauan selesai.

"Kami akan berbicara tentang pendanaan yang diperlukan, setelah ini selesai" pungkasnya.