Bagikan:

JAKARTA - Hyundai Motor Corporation baru-baru ini mencatat penjualan lebih dari 200.000 kendaraan ramah lingkungan di AS pada periode Januari hingga September 2023. Angka tersebut sudah termasuk penjualan mobil milik anak perusahaan, Kia Corporation.

Selama periode sembilan bulan, keduanya berhasil catatkan penjualan hingga 213.270 unit kendaraan ramah lingkungan di Negeri Paman Sam. Raihan tersebut merupakan sebuah peningkatan sebesar 61,6 persen dibanding tahun lalu.

Dilansir dari Yonhap, Minggu, 15 Oktober, penjualan yang dihasilkan kedua perusahaan tersebut lebih tinggi dari penjualan secara keseluruhan pada tahun lalu sebanyak 182.627 unit kendaraan bebas emisi.

Mewakili merek Hyundai, mobil seperti Tucson Hybrid merupakan produk yang paling laku di negara tersebut dengan berhasil catatkan penjualan hingga 30.353 unit terjual. Ini diikuti oleh produk elektrifikasi lainnya seperti Ioniq 5 sebanyak 25.306 unit dan Santa Fe Hybrid dengan 16.824 unit.

Sementara itu, Kia turut menyumbang angka penjualan pada segmen ini dengan model SUV yang paling banyak diminati. Secara rinci, Kia Sportage Hybrid menjadi mobil paling laku dengan jumlah 30.604 unit, diikuti oleh 20.003 unit Kia Niro Hybrid dan 19.927 unit Sorento Hybrid.

Selain itu, kedua perusahaan asal Korea Selatan tersebut juga mengalami lonjakan dalam penjualan mobil ramah lingkungan di AS menjadi 55 persen pada Agustus dari 5 persen tahun lalu.

Kemungkinan angka ini akan terus bertumbuh mengingat diperkuat dengan fasilitas EV di AS semakin berkembang. Ini diikuti dengan Hyundai, Kia, dan Genesis akan mengadopsi sistem pengisian daya North American Charging Standard (NACS) mulai akhir 2024 mendatang.

Sistem pengisian Tesla NACS akan kompatibel dengan sejumlah model Hyundai, Kia, dan Genesis yang menggunakan platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP), termasuk model Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Kia EV6, EV9, dan beberapa model lain yang akan datang.

Bagi pemilik mobil listrik yang sudah ada sebelum 2024, mereka akan dapat mengakses Supercharging mulai awal 2025 melalui adaptor yang dapat terhubung ke port CCS NACS.

Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama Tesla untuk membuka akses ke jaringan Supercharger mereka kepada merek lain dengan tujuan mendorong lebih banyak konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik.