Bagikan:

JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana penyelenggaraan Custom Madness Indonesia (CMI) pada Oktober 2023.

CMI akan memberikan pelatihan, pembinaan, dan sertifikasi dari Arlen Ness Motorcycle Amerika terhadap bengkel motor skala UMKM. Melalui event ini, bengkel motor skala UMKM juga akan menunjukan kelihaiannya dalam memodifikasi motor, sebagai aplikasi ilmu yang telah diberikan Arlen Ness Motorcycle Amerika kepada mereka.

"Arlen Ness Motorcycle merupakan salah satu modifikator dan builder sepeda motor terkemuka di dunia. Berbagai karyanya selalu menjadi tren sehingga merajai berbagai kompetisi motor kustom dunia. Tidak heran jika ia mendapat julukan sebagai 'The King of Custom Motorcycle'. Menghadirkan Arlen Ness Motorcycle dalam Custom Madness Indonesia merupakan terobosan sekaligus menggairahkan industri motor modifikasi di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh bengkel motor skala UMKM," ujar Bamsoet usai menerima panitia Custom Madness Indonesia (CMI), di Jakarta, Jumat, 7 Juli.

Panitia Custom Madness Indonesia yang hadir antara lain Ketua Pelaksana Yudhis Soesatyo, Ketua Event Dito I. Mahardika Jaya, Pelaksana Arif Fadillah dan Enjin Gazali.

Bamsoet menjelaskan, melalui Custom Madness Indonesia, bengkel motor skala UMKM juga akan mendapatkan ilmu seputar manajemen perbengkelan. Antara lain seperti efisiensi sistem kerja, perencanaan dan penjadwalan kerja, koordinasi dan pengendalian sistem kerja, hingga pembukuan keuangan. Sehingga bisa semakin meningkatkan potensi mereka dalam memperkuat ekosistem otomotif di Indonesia.

"Setelah dari event ini, tidak menutup kemungkinan Arlen Ness Motorcycle akan membuka cabangnya di Indonesia. Melibatkan para bengkel motor skala UMKM yang telah mengikuti Custom Madness Indonesia," jelas Bamsoet.

Ditambahkan Bamsoet, usaha modifikasi otomotif termasuk salah satu sektor usaha yang mampu membuka banyak lapangan kerja sekaligus menggairahkan perekonomian nasional. Mengingat kehadirannya memberikan multiplier effect economy yang besar bagi masyarakat, perputaran uangnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah setiap tahunnya.

"Di Amerika Serikat, dalam salah satu market research menemukan ada kecenderungan anak-anak muda tidak lagi aktif membeli kendaraan. Mereka memilih memodifikasi yang sudah ada. Kalaupun mau membeli, mereka memilih membeli kendaraan yang sudah dimodifikasi. Hal tersebut juga akan terjadi di Indonesia. Memiliki 64 juta penduduk berusia 16-30 tahun, membuat pengembangan usaha modifikasi otomotif sangat cerah," pungkas Bamsoet.