Tentang Kendaraan Otonom, Pasar China, dan Tesla Menurut CEO General Motors
Pikap listrik Sierra EV Denali Edition 1 2024 menawarkan kemampuan jarak tempuh 643 km. (Dok. GM)

Bagikan:

JAKARTA - CEO General Motors (GM), Mary Barra, memberi pandangannya terhadap perkembangan kendaraan otonom saat ini, pasar kendaraan di China, serta Tesla pesaing perusahaannya. Pandangan ini ia kemukakan dihadapan investor perusahaan pada Jumat, 2 Juni.

Menurut prediksi Barra, mobil self-driving akan hadir di pasar sebelum akhir dekade ini. Makanya kata dia, masa depan yang menguntungkan ada dalam kendaraan otonom. Barra menyampaikan keyakinannya terhadap "peluang pertumbuhan yang sangat besar" di unit kendaraan otonom GM Cruise.

Dilansir Reuters, 2 Juni, Barra memperkiraan bahwa Cruise dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 50 miliar AS pada tahun 2030. Target tersebut diasumsikan dengan adanya penyebaran teknologi dan layanan Cruise di luar Amerika Serikat, dengan Dubai dan Jepang sebagai salah satu pasar masa depan. Barra juga menyebutkan diperlukan ekspansi ke dalam kendaraan pengiriman barang dan kendaraan pribadi otonom.

Saat ini, GM sendiri mengalami kerugian sebesar 2 miliar dolar AS per tahun di Cruise. Para pesaingnya, seperti Ford Motor Co dan Volkswagen AG, juga telah menghentikan upaya pengembangan kendaraan otonom mereka karena merugi.

GM telah mengembangkan Cruise tahun ini ke pasar di luar San Francisco, termasuk di kota-kota di Arizona dan Texas. Barra menyebutkan bahwa negara bagian tersebut memiliki lingkungan peraturan yang lebih ramah untuk kendaraan yang dapat mengemudi sendiri.

Namun, GM menghadapi kendala peraturan di Washington, di mana mereka telah berjuang selama lebih dari enam tahun untuk mendapatkan izin meluncurkan armada besar kendaraan self-driving yang dirancang khusus. GM telah mengajukan petisi kepada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) untuk menyebar 2.500 kendaraan mereka, yang memiliki pintu seperti kereta bawah tanah dan tanpa roda kemudi. Namun, NHTSA belum memberikan tanggapan terhadap permintaan tersebut.

Untuk pasar China, Barra menilai perusahaannya GM bergerak terlalu lambat dalam meluncurkan kendaraan listrik di China. Dia menyebutkan bahwa peluncuran Chevrolet dan Cadillac EV di China dalam 18 bulan mendatang akan sangat penting untuk membangun kembali pangsa pasar.

Sementara untuk persaingan dengan produsen kendaraan listrik lain, Barra mengakui bahwa Tesla Inc memimpin dalam teknologi EV, profitabilitas, dan skala, tetapi ia mengatakan bahwa keunggulan tersebut tidak bersifat permanen. Selain itu menurutnya, biaya baterai kendaraan listrik masih terlalu tinggi untuk membangun kendaraan listrik massal yang menguntungkan, yang bisa dijual dengan harga terjangkau.

Namun, ia memperkirakan pada akhir dekade ini, atau mungkin sedikit lebih lama, harga kendaraan listrik dengan kendaraan dengan mesin pembakaran akan menyamai satu sama lain.