JAKARTA - Polestar resmi menjalin kemitraan dengan Tesla untuk menggunakan jaringan supercharger di China. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Polestar China Shen Ziyu.
Dikutip dari laman Teslarati, Sabtu, 18 November, kerjasama ini secara efektif menjadikan Polestar menjadi produsen mobil kedua di China yang bermitra dengan Tesla untuk akses ke jaringan supercharger.
Sebelum Polestar, SAIC-GM, perusahaan patungan antara SAIC Motor dan General Motors, mengumumkan akan bermitra dengan Tesla untuk akses Jaringan supercharger yang berlangsung mulai akhir tahun 2023.
Strategi yang dilakukan oleh Polestar di China ini sama halnya di Amerika. Dimana, produsen tersebut (Polestar) mengumumkan akan menggunakan pengisian data kendaraan listrik dari Tesla, yang memang menjadi standar di Amerika Utara (NACS).
Seperti diketahui, Polestar bukan satu-satunya produsen mobil yang telah menggunakan NACS, beberapa pabrikan ternama terlebih dahulu menjalin kerja sama, seperti Ford, GM, dan baru-baru ini, Toyota juga mengadopsi standar tersebut.
BACA JUGA:
Kembali ke pasar China, Polestar juga akan membangun sistem layanan pengisian dayanya sendiri, bahkan perusahaan tersebut berencana membangun sekitar 60 stasiun pengisian daya listrik pada kuartal pertama tahun 2024.
Sejauh ini semua model kendaraan listrik Polestar dibuat di China, dan model terbarunya yaitu Polestar 4 telah diluncurkan di salah satu pabrik Geely di Hangzhou. Pengiriman pertama Polestar 4 diperkirakan akan dilakukan pada akhir tahun ini.