Bagikan:

JAKARTA - Banyak pabrikan otomotif berkomitmen memproduksi kendaraan listrik yang efisien dengan menyediakan kendaraan dengan jarak tempuh yang jauh. Namun, sepertinya ini tidak berlaku bagi Polestar.

Thomas Ingenlath, sebagai CEO Polestar mengatakan bahwa ia bersedia bila harus kehilangan jarak tempuh beberapa kilometer demi estetika desain yang Polestar buat.

Ia pun berujar, bahwa jarak tempuh bukanlah segalanya yang dicari oleh konsumen saat membeli kendaraan. Ingenlath juga mengatakan bahwa desain memiliki peranan penting dalam menarik minat pelanggan.

"Jika Anda bertanya pada saya secara pribadi, di Polestar, saya pasti, untuk beberapa jenis kualitas dalam karakter mobil, memberikan sebagian persentase efisiensi. Tapi tentu saja, itu harus menjadi jumlah yang wajar. Saya pikir pelanggan kami juga akan menghargai itu," ujar Ingenlath dikutip dari Autocar, Rabu, 10 Mei.

Ingenlath juga ditanya tentang kendaraan terbaru Polestar, yaitu crossover 4. Keunikan mobil tersebut tidak memiliki jendela belakang. Justru, pabrikan menyematkan kendaraan tersebut dengan sistem kamera yang ada di belakang.

Pihaknya melakukan hal ini untuk memastikan visibilitas belakang yang lebih baik. Dia menyatakan bahwa pesaing dari Tesla Model Y tersebut memiliki pandangan belakang yang jauh lebih baik dari kebanyakan kendaraan dengan sistem yang inovatif tersebut.

Selain itu, sistem kamera memungkinkan crossover 4 memiliki tampilan yang "tidak biasa" dengan desain yang lebih baru seperti seharusnya mobil Polestar.

Dengan desain yang revolusioner, sebenarnya Polestar 4 cukup mengimbangi estetika serta jarak tempuhnya.

Sekedar informasi, Polestar 4 memiliki daya baterai berkapasitas 102 kWh yang cocok digunakan untuk jarak tempuh yang jauh. Mobil ini dapat menempuh jarak lebih dari 560 km menurut perhitungan WLTP.