Bagikan:

JAKARTA - Pemilik Tesla Model Y, Dishal Malla, mengalami kejadian misterius ketika mobil listriknya tiba-tiba terbakar di jalan raya California, AS, pada 7 Mei lalu.

Awalnya Malla merasakan mobilnya bergetar, lalu Malla mengecek dan melihat asap keluar dari bawah mobil. Beberapa menit kemudian, mobilnya terbakar habis. Meskipun tidak ada yang terluka dalam insiden ini, Malla mengaku tidak akan membeli mobil listrik lagi di masa depan.

Malla sangat beruntung bisa melarikan diri dari mobilnya yang terbakar, namun kejadian ini tetap mengkhawatirkan bagi banyak orang yang masih ragu untuk beralih ke mobil listrik.

Robert Kasparian, dari Departemen Pemadam Kebakaran setempat, mengatakan praktik terbaik bagi petugas pemadam kebakaran ketika berhadapan dengan mobil listrik yang terbakar adalah membiarkannya terbakar.

“Masalah dengan kendaraan listrik adalah akses ke baterainya. Baterai inilah yang menyebabkan penumpukan panas dalam jumlah besar,” ujarnya ketika diwawancarai media KCRA dilansir dari Carscoops, Jumat, 12 Mei.

Pada 28 Januari 2023, Tesla Model S juga dilaporkan terbakar secara tiba-tiba juga di jalan bebas hambatan di California. Petugas pemadam kebakaran diklaim membutuhkan 6.000 galon air untuk memadamkannya.

Sebelumnya, pada tahun 2021, kebakaran juga dialami Tesla Model Y ketika pemilik mengemudikannya di jalanan Vancouver, Kanada. Untuk selamat, sang pemilik berhasil keluar dari mobil yang terbakar setelah memecahkan kaca jendela.

Dari data yang dihimpun KCRA, kebakaran kendaraan listrik memang lebih sulit dipadamkan, namun analisis data federal AutoinsuranceEZ pada tahun 2022 malah menemukan data menarik di mana kendaraan hibrida dan gas lebih banyak mengalami kebakaran daripada kendaraan listrik. Ada 3.474 kebakaran per 100.000 penjualan untuk mobil hibrida, dibandingkan dengan 1.529 untuk kendaraan berbahan bakar gas dan hanya 25 untuk kendaraan listrik.