Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan otomotif dari China memang sedang gencar dalam memproduksi kendaraan berenergi listrik. Ini membuat pabrikan unggulan dari Jepang yang notabene merajai pasar otomotif cukup tertinggal dalam segmen ini.

Inipun diakui oleh CEO Honda, Toshihiro Mibe, yang mengatakan bahwa pabrikan Jepang tertinggal dalam segi pengembangan mobil listrik dibanding China. Meskipun demikian, pihaknya sedang memikirkan berbagai cara untuk menghadapinya.

"Mereka jelas berada di depan kita, bahkan lebih dari perkiraan. Kami sedang memikirkan cara melawannya. Jika tidak, maka kami akan kalah," ungkap Mibe yang dilansir dari Automotive News, Rabu, 26 April.

Pada pergelaran Shanghai Auto Show 2023 lalu, menjadi panggung bagi kendaraan listrik tuan rumah. Beberapa mobil listrik diperkenalkan seperti Chery Omoda 5 EV, Li L7, Xpeng G6, dan Changan Avatr 11.

Meskipun demikian, bukan berarti Honda tanpa persiapan. Pabrikan asal negeri Sakura tersebut memamerkan beberapa SUV listrik, yang terdiri dari tiga model prototipe, yakni e:NS2, e:NP2, dan e:N yang akan diproduksi pada 2024.

Selain itu, Honda memiliki rencana jangka panjang dalam meluncurkan mobil listrik terbarunya untuk pasar AS, China, dan Jepang.

Ambisi lainnya dari pabrikan Jepang ini ialah memproduksi lebih dari dua juta unit setiap tahun pada 2030. Honda juga akan memperkuat kemitraannya dengan General Motors dalam mengembangkan kendaraan listrik terjangkau yang akan dijual mulai 2027.