Cerita Perjuangan Atlet Kickboxing Nasional, Brian Lawitan Ikut Audisi One Pride MMA: Rela Jual Motor!
Brian Lawitan (Instagram @brian_lawitan)

Bagikan:

JAKARTA - Atlet Mix Martial Art (MMA), Brian Lawitan saat ini patut berbangga dengan pencapaian prestasinya. Sukses menduduki peringkat pertama ranking One Pride MMA hingga menjadi atlet kickboxing nasional, siapa sangka perjuangan Brian untuk ada di titik ini ternyata cukup berat.

Lewat sebuah video singkat yang diunggah di akun YouTube One Pride MMA, Brian membagikan cerita perjuangannya menjadi seorang atlet MMA. Pria asal Manado ini mengaku sampai harus menjual motor demi bisa ikut audisi One Pride MMA di Jakarta.

Awal mengetahui digelarnya audisi MMA di Jakarta, Brian - yang saat itu masih tinggal di Manado - mengaku tertantang. Ia bertekad untuk membuktikan diri dan ikut serta dalam audisi tersebut.

"Wah, ini ada audisi MMA nih waktu itu di Kelapa Gading dan aku merasa tertantang. Kalau orang lain bisa kenapa aku nggak bisa," Brian membuka kisahnya.

Soal kabar audisi One Pride MMA, Brian mengaku mendapat informasi dari rekannya. Dengan keyakinan dan rasa penasaran, Pria 25 tahun itu pun bertekad untuk mengikuti audisi bersama dua rekan lainnya yaitu Andi Pakarianto dan Rizal Umboh.

Sebagai bentuk keseriusan mengikuti audisi One Pride MMA di Jakarta, Brian bersama dua rekan lainnya terus melakukan persiapan matang. Beragam latihan dan bimbingan mereka lakoni, sekalipun lewat kanal video berbagi.

"Aku kerja waktu itu terus dengar ada tawaran audisi ini, sebelum berangkat kami latihan tuh lewat YouTube aja gimana growl-nya. Sebelum itu juga ada Paul Lumihi dan Ardi Lumihi datang ke Manado, sempat kita ikut gabung minta diajari," bebernya.

Kendati sudah melakukan persiapan fisik dan mental demi bisa ikut audisi MMA di Jakarta, rupanya ada hal lain yang mengganjal keberangkatan Brian. Ia mengatakan, biaya menjadi kendala ketika akan bertolak ke Jakarta.

Tak mau usaha dan tekadnya berlatih sejauh itu sia-sia, Brian akhirnya nekat menjual sepeda motor miliknya. Hal itu mau tak mau ia lakukan demi bisa bertolak dari Manado ke Jakarta untuk mengikuti audisi One Pride MMA dan membuktikan diri.

"Aku nggak ada uang pas mau berangkat ke sini (Jakarta) untuk ikutan audisi. Karena nggak ada uang itu akhirnya aku jual motor aku, serius. (Motor) Ninja aku dijual buat ongkos audisi ke sini," Brian mengenang.

Tak dimungkiri Brian, momen tersebut sempat membuatnya merasa sedih. Apalagi, sepeda motor yang dijualnya itu adalah satu-satunya sarana yang mengantarnya setiap kali pergi berlatih.

Selepas menjual sepeda motor untuk modal ikut audisi MMA di Jakarta, perjuangan Brian juga tak langsung mulus. Setibanya di Jakarta ia bercerita bahwa hasil audisi yang dijalaninya pun tak terlalu bagus karena hanya mendapat grade C.

"Waktu daftar tahun 2017 kalau nggak salah, waktu itu setelah FN berapa di Kelapa Gading. Nah, (hari) Minggu-nya itu audisi terus aku malah grade C," kenangnya.

"Tapi sekarang ranking 1. Wah, rasanya itu sempat kecewa karena sudah bela-belain jual motor tapi malah dapat grade C. tapi aku buktiin dan ya dikasih kesempatan oleh One Pride untuk main di situlah aku buktiin," ucapnya bangga.

Terlepas dari perjuangan panjang dan pengorbanan Brian hingga harus menjual motor kesayangan, usahanya untuk ikut audisi One Pride MMA saat itu pun perlahan membuahkan hasil manis.

Memulai karier sebagai atlet taekwondo, kini Brian sukses meraih sabuk juara Championship Bantamweight One Pride MMA FN 44. Tak hanya itu, ia juga menjadi atlet nasional Kickboxing Indonesia yang sempat meraih gelar juara di ajang SEA Games Filipina 2019 lalu.