Mengenal Seni Bela Diri Campuran: Sejarah, Teknik, dan Aturan Pertandingan
Ilustrasi seni bela diri campuran (Foto: Twitter/@ufc)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Seni bela diri campuran (Mixed Martial Art/MMA) adalah olahraga yang unik karena memperbolehkan kontak dengan berbagai teknik pertarungan.

Jenis beladiri yang sering digunakan dalam ajang MMA yakni kickboxing, Muay Thai, karate, taekwondo, judo, jujitsu, dan wrestling. MMA kerap mendapat kritik karena olahraga ini tergolong brutal dan sadis.

Saat petarung MMA berduel di atas ring, tidak jarang atlet mengalami luka dan cidera. Bekas darah dari para petarung juga sering kali terlihat berceceran di lantai tempat pertandingan.

Indonesia sendiri memiliki atlet seni bela diri campuran yang berpotensi dikontrak Ultimate Fighting Championship, promotor seni bela diri campuran yang berbasis di Amerika Serikat. Adapun Petarung MMA tersebut adalah Jeka Saragih.  

Sejarah Seni Beladiri Campuran

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, Minggu, 6 November 2022, beberapa pakar menyebut Bruce Lee bersama putranya Brandon Lee sebagai pelopor seni bela diri campuran.

Bruce Lee menganut sebuah aliran bela diri bernama Jeet Kune Do. Aliran ini menganut sistem kombinasi gerakan dari berbagai seni beladiri untuk memberikan keunggulan bagi petarungnya. Terkait hal ini, Presiden UFC Dana White menyebut Bruce Lee sebagai “Bapak MMA”.

Olahraga seni bela diri campuran semakin dilirik banyak orang setelah UFC dibentuk.

UFC adalah perusahaan promosi seni beladiri MMA yang berpusat di Las Vegas, Nevada. UFC ini memproduksi acara MMA dengan dua belas divisi berat.

Di Indonesia, ajang MMA pertama kali digelar pada tahun 2022 dengan nama TPI Fighting Championship (TPI-FC). Kemudian ketika acara tersebut dihentikan, antusiasme terhadap MMA menjadi memudar.

Pada tahun 2016, salah satu perusahaan televisi swata kembali menggelar audisi One Pride MMA sebanyak dua musim.

Audisi tersebut dinaungi oleh Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI). Hal ini menumbuhkan minat terhadap MMA atau seni bela diri campuran.

Teknik Seni Bela Diri Campuran

Sama dengan bela diri lainnya, olahraga MMA juga mempunyai gerakan teknik dasar yang kerap digunakan oleh para atlet, antara lain:

1. Teknik Berdiri

Teknik berdiri terdiri dari dua teknik yaitu:

  • Teknik pukulan: merupakan teknik yang umum digunakan pada berbagai jenis beladiri. Teknik pukulan yang digunakan berasal dari berbagai seni bela diri seperti Muay Thai dan kickboxing. Jenis pukulan yang digunakan yaitu Uppercut, Elbow, dan Hook.
  • Teknik tendangan: beberapa tenik tendangan yang umum digunakan dalam MMA yakni, tendangan taekwondo, Muay Thai, Kung fu, silat, kickboxing, karate, Push kick dan Knee kick.

2. Teknik Bergelut

Teknik ini diadaptasi dari olahraga gulat, judo dan olahraga lainnya yang serupa. Teknik ini memungkinkan petarung MMA untuk membanting atau melempar lawan.

3. Teknik Pertarungan Bawah

Teknik ini digunakan petarung MMA untuk membanting lawan ke matras, lalu menguncinya higga menyerah. Teknik ini diadopsi dari olahraga Judo, Brazillian Jiu-jitsu, dan Gulat.

Aturan Pertandingan Seni Bela Diri Campuran

Pertandingan MMA dipentaskan dalam tiga ronde. Masing-masing ronde memiliki durasi 5 menit. Sedangkan untuk kejuaraan perebutan sabut, digelar dalam lima ronde dengan durasi 5 menit tiap ronde.

Conor McGregor
Petarung MMA Conor McGregor (Foto: Instagram/@thenotoriousmma)

Sistem skoring dalam pertandingan bela diri campuran sama dengan skoring pada pertandingan tinju, yakni menggunakan 10 point must-system per ronde.

Poin 10 akan dberikan untuk petarung dominan yang dilihat berdasarkan keefektifan dalam menyerang, takedown, dan control cage.

Berikut aturan pertandingan MMA menurut Unified Mixed Martial Arts Rules:

  • Petarung wajib menggunakan celana pendek, mengenakan sarung tangan, pelindung mulut serta pelindung kemaluan saat bertanding di atas ring.
  • Petarung boleh menggunakan kuncian, kecuali kuncian pada persendian kecil.
  • Petarung boleh memukul, menyiku, menyerang dengan bahu, dan menendang dibagian kepala kecuali bagian belakang kepala, belakang leher, dan bagian tulang punggung.
  • Petarung MMA tidak diperkenankan menuerang kepala lawan dengan dengkul dan menyiku secara vertikal ketika sama-sama berada di lantai.
  • Pertarung MMA dilarang menyerang kemaluan, menggigit, mencakar, menarik rambut, menyerang bagian belakang kepala dan tulang belakang.
  • Jika pelanggaran terjadi, wasit akan memberi peringatan, mengurangi skor,dan apabila tetap dilakukan maka petarung dapat didiskualifikasi.

Demikian informasi seputar seni bela diri campuran dari segi sejarah, teknik, dan aturan pertandingan.