Profil Jeka Saragih dan Perjalanan Kariernya di MMA, Siap Melawan Petarung Korsel di Road to UFC
Jeka Saragih (Instagram @jekasaragihmma)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Jeka Saragih, atlet MMA senior asal Indonesia, akan tanding di kompetisi semifinal Road to UFC. Setelah menumbangkan Pawan Maan Singh, petarung MMA dari India, pada Juni 2022 lalu, Jeka melakukan persiapan dengan maksimal untuk menghadapi petinju-petinju dunia.

Jeka Saragih menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melenggang ke babak semifinal Road to UFC pada UFC 280 yang akan berlangsung pada 22 Oktober 2022 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Di babak semifinal, Jeka akan bertarung melawan wakil Korea Selatan Ki Won Bin. 

Selama di San Diego, Amerika Serikat, Jeka Saragih melakukan persiapan dan latihan secara intensif agar bisa melaku ke babak final. Jeka dilatih langsung oleh tim pelatih berkualitas, yakni Marc Fiore dari Team Wrestling USA dan Jacob Buracker pemegang sabuk hitam jujitsu. 

Program latihan Jeka Saragih mendapat dukungan fasilitas oleh Mola yang bekerja sama dengan One Pride MMA. Jeka diharapkan bisa menorehkan sejarah sebagai petarung MMA Indonesia pertama yang tampil di pentas UFC. 

Profil Jeka Saragih

Jeka Saragih adalah atlet MMA yang berasal dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jeka lahir pada 3 Juli 1995, dan saat ini usianya 27 tahun. Petarung berjuluk si tendangan maut ini memiliki tinggi badan 181 cm. Ia tampil di kelas bertarung lightweight 70 kg. 

Jeka Saragih sudah tertarik dengan dunia bela diri sejak masih remaja dengan berlatih wushu. Pada tahun 2013, Jeka sudah tampil dalam laga bela diri di Filipina, meski belum berhasil meraih juara. Impian Jeka menjadi atlet beladiri berprestasi terbukti saat dirinya berhasil menyabet kemenangan dalam kejuaraan nasional wushu yang digelar di Yogyakarta. 

Setelah kemenangannya tersebut, Jeka mendapat panggilan untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional di Sumatera Utara. Namun keinginan Jeka berkarir dalam dunia beladiri mendapat penolakan dari orang tuanya. Jeka pun memutuskan pindah ke Batam untuk menjadi buruh. 

Saat tinggal di Batam, keinginan bela diri Jeka tetap membara. Ia pun bergabung dengan klub bela diri Batam Fighter Club (BFC). Kegigihanya berlatih membuatnya cukup diandalkan sebagai petarung BFC. 

Jeka Saragih kemudian mendapat tawaran dari Yakop Sutjipto pemilik BFC untuk ikut serta dalam ajang kejuaraan One Pride TVone. Jeka lolos seleksi dan masuk dalam petarung Grade A 70 Kg dan menjadi awal karirnya semakin moncer. 

Pada April 2017, Jeka Saragih sukses meraih posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kg. Ia berhasil mengalahkan petahana asalh Semarang Ngapdi Mulidy dengan TKO di ronde pertama. Sejak itu namanya semakin dikenal oleh publik sebagai atlet MMA. Pada Juli 2018, Jeka Saragih diminta untuk membawa api obor Asian Games keliling Sumatera Utara. 

Prestasi Jeka Saragih

Tahun 2013, Juara 1 Kejurnas Wushu Yogyakarta

Tahun 2017, Juara 1 MMA One Pride TVone Kelas 70 Kg 

Tahun 2022, Juara Interim One Pride MMA Kelas Ringan 2022

Itulah profil Jeka Saragih atlet MMA kebanggan Indonesia yang bertarung di babak semifinal Road to UFC. Saat ini, sudah hampir satu bulan, Jeka berada di AS menjalani latihan intensif didampingi oleh pelatih berpengalaman yang melahirkan juara UFC.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.