JAKARTA - Masa depan kompetisi basket putri, Srikandi Cup 2020, masih belum jelas. Klub peserta masih berusaha untuk mencari jalan agar kompetisi bisa dilanjutkan.
Dalam rapat virtual terkait kelanjutan Srikandi Cup 2020, para tim peserta mengakui sulit untuk melanjutkan kompetisi. Namun, para klub enggan menyerah begitu saja.
Enam tim peserta berupaya mencari jalan terbaik yang didasari semangat gotong-royong dan kekeluargaan. Ketua Koodinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan mengatakan, aspek keselamatan dan kesehatan para pemain jadi pertimbangan utama.
Menurutnya, terasa berat untuk melanjutkan kompetisi karena biaya event akan semakin membengkak jika mengadopsi protokol kesehatan dari Federasi Bola Basket Dunia (FIBA).
BACA JUGA:
"Ditambah lagi core bisnis masing-masing para pemilik klub juga berbeda-beda dan pastinya dengan adanya wabah ini berdampak juga pada masalah finansial masing-masing. Namun, kami masih belum memutuskan secara final apakah Srikandi musim ini lanjut atau kami langsung ke babak playoff saja," ujar Deddy.
Penyelenggara masih mempertimbangkan berbagai usulan serta masukan terkait masa depan kompetisi Srikandi Cup 2020. Mereka juga terus memantau perkembangan situasi terkait pagebluk COVID-19.
Deddy tentunya berharap kompetisi basket putri Indonesia tetap berjalan musim ini. Menurutnya, sangat disayangkan jika kompetisi harus terhenti di tengah jalan.
"Namun, kami juga harus menghormati jika ada klub yang pada akhirnya mengalami kesulitan dan tidak bisa menyelesaikan sampai sisa musim," kata Deddy.
Saat ini, pihak penyelenggara Srikandi Cup masih menunggu panduan penyelengaraan dari Induk Organisasi Basket Indonesia, PERBASI. Deddy menyebut, setiap perkembangan mengenai Srikandi Cup akan dirilis secara resmi secepatnya.