Pengakuan Kontroversi Dennis Rodman yang Pernah Alami Patah Penis Tiga Kali

JAKARTA - Dennis Rodman akan selalu dikenal sebagai pemain paling kontroversial dalam sejarah bola basket. Ada banyak anekdot tentang pemain yang menemani Michael Jordan di Chicago Bulls ini. Apa saja itu? Berikut VOI rangkum dari MARCA.

Dijuluki 'Si Cacing' 

Dennis Rodman dijuluki 'cacing' (The Worm) lantaran kemampuan atletisnya dan intensitas kebrutalannya. Suatu malam, dia ditemukan dengan pistol di tangannya dan dia percaya bahwa malam itu adalah malam di mana Rodman tua pergi dan Rodman baru lahir.

"Saya menemukannya di lantai dua 'The Landin Strip', klub striptease Detroit. Dia menggenggam pistol dan dia akan menembakannya. Saya mengatakan kepadanya betapa bodohnya dia," kata wartawan Craig Saiger. 

Hubungan cinta yang rumit dengan Madonna 

Pria yang sering berganti-ganti warna rambut ini dijual oleh Pistons ke Spurs dan menjadi spesialis defensif dengan torehan poin rebound yang luar biasa. Tetapi, masa-masa itu dibayangi oleh hubungan yang rumit dengan artis pop Madonna. 

"Madonna mengatakan kepada saya jika saya menghamilinya dia akan memberi saya 20 juta dolar. Saya bermain di Las Vegas ketika dia mengatakan sedang berovulasi (terlepasnya sel telur dari indung telur, biasanya di antara hari ke-3 dan hari ke-17 sesudah haid) sehingga saya bilang, 'Saya akan tiba di sana dalam lima jam'," kenang Rodman.

Tidak pernah ngobrol dengan Michael Jordan dan Scottie Pippen 

Ternyata, Dennis Rodman tidak pernah ngobrol dengan Michael Jordan dan Scottie Pippen di luar lapangan basket. Walaupun meraih tiga gelar juara bersama, hubungan trio tersebut di luar lapangan tidak sama. Pippen mengatakan, “Saya tidak pernah berbincang-bincang dengan Dennis seumur hidup saya, jadi saya pikir itu bukanlah suatu hal yang baru."

Rodman sendiri merasa lebih mengutamakan kemenangan tim ketimbang bersosialisasi dengan rekan setim lainnya. 

"Michael adalah pencetak poin, Scottie adalah Robin-nya dan saya melakukan 'pekerjaan kotor'. Kami saling melengkapi dengan sangat baik di lapangan. Itu menyenangkan tetapi selama tiga tahun saya tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Jordan atau Pippen di luar lapangan."

Grateful for my @Lakers family, I enjoyed hosting the @WishShopping Suite meet n greet tonight. It feels good to be back in the @NBA community ❤ ! Thx for the hairdo @xsarax100 and @SassoonSalons

Beverly Hills#Lakers#NBA#Imback#GreatHair#SassoonSalon #BeverlyHills pic.twitter.com/GbvwDHGWLa

— Dennis Rodman (@dennisrodman) February 5, 2020

Patah penis tiga kali

Di akhir kariernya Dennis Rodman mulai berakting dalam beberapa film yang bisa dikatakan, tidak jelas. Pada periode ini lah, Rodman mengalami kecelakaan yang membuat penisnya patah. 

Pertama, ketika ia berada di sebuah pesta bersama seorang perempuan di atas kapal. Ketika ia menuju kabin dan mencoba mengendarai kapal tersebut, pasangannya meminta Rodman melompat. Ia pun melompat semaunya dan penisnya patah hingga mengeluarkan banyak darah.

Insiden kedua terjadi setelah pertandingan Houston Rocket. Seorang perempuan terbang berkilo-kilo meter untuk makan malam dengan Rodman. Tetapi ketika mereka bertemu, perempuan itu mengeluarkan beberapa buku seks tantra (seni bercinta erotis yang dihasilkan dari meditasi kuno) dan menyuruh Rodman untuk bersiap-siap bercinta. "Saya tidak bisa mengatakan tidak. Dia mematahkannya (penis) seperti kacang," kata Rodman.

Yang ketiga adalah malam yang liar di sebuah hotel bersama pacarnya. Tidak dijelaskan bagaimana insiden itu terjadi. Tapi, ketika Rodman pergi ke rumah sakit untuk meminta pertolongan, semua dokter bersemangat dan malah memanggil hampir seluruh perawat untuk berfoto dan meminta tanda tangan.  

"Mereka tidak mengerti bagaimana penis saya patah ... Saya hanya ingin minum obat," tutur Rodman.

Bersahabat dengan Kim Jong-Un

Rodman punya hubungan spesial dengan presiden Korea Utara Kim Jong-Un yang sangat menggemari basket. Sebuah kunjungan pernah dilakukan Rodman saat pemimpin Korea Utara itu berulang tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, ia bahkan menawarkan diri untuk menjadi penengah antara Korea Utara dan Amerika Serikat setelah Donald Trump menjadi presiden. 

"Saya dapat membantu meningkatkan hubungan antarnegara (Korea Utara dan Amerika)," kata Rodman.