JAKARTA - Ligue 1 dinyatakan berakhir setelah Perdana Menteri Prancis Eduoard Philippe mengumumkan pelarangan ajang olahraga digelar hingga 1 September di negaranya sebagai pencegahan memburuknya pandemi COVID-19. Paris Saint-Germain pun berencana untuk mengungsi ke negara lain untuk menggelar laga kandang Liga Champions.
"Kami menghargai kebijakan pemerintah Prancis. Tapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapan pun kami bertanding," kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi beberapa jam selepas pengumuman pemerintah Prancis. Melansir Soccerway, Rabu, 29 April.
"Jika tidak memungkinkan bertanding di Prancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami," tambahnya.
PSG sejauh ini sudah mencapai babak perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 secara agregat, tetapi sejumlah pertandingan 16 besar bahkan belum dilangsungkan sebelum pandemi memaksa kompetisi ditangguhkan.
BACA JUGA:
Adapun di liga domestik, keputusan terkait peraih gelar, tim promosi, degradasi, dan kualifikasi Eropa sekarang harus dibuat. Pemimpin Ligue 1 Paris Saint-Germain - unggul 12 poin dari Marseille yang berada di posisi kedua dengan satu pertandingan di tangan.
Toulouse terpaku di kaki klasemen, 10 poin di belakang Amiens yang berada di peringkat kedua terakhir dengan 10 pertandingan terisa. Sementara Nimes di posisi ke-18.
Adapun Lorient dan Lens menempati dua tempat promosi otomatis di Ligue 2.