Bagikan:

JAKARTA - Barcelona dan Atletico Madrid adalah dua dari banyaknya klub di Spanyol yang menerapkan pemotongan gaji para pemainnya untuk membantu memerangi krisis akibat COVID-19 atau virus  corona. Real Madrid menjadi klub berikutnya yang menerapkan langkah tersebut.

Melansir MARCA, Kamis, 9 April, para penggawa Los Blancos setuju adanya pengurangan sebesar 10 persen dari gaji tahunan mereka - yang bisa naik menjadi 20 persen jika musim tidak selesai. 

Madrid memang tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan apa pun atas langkah-langkah ekonomi yang akan mereka ambil. Pembicaraan mengenai pemotongan gaji pertama kali dimulai Jumat lalu. 

Direktur umum Jose Angel Sanchez bertugas dalam memulai pembicaraan ini, dengan fokus hanya pada staf klub yang bermain. Setelah perjuangannya memperlihatkan banyak kemajuan selama akhir pekan, pembicaraan berlanjut pada hari Senin di mana klub sepakat bahwa pemotongan gaji harus dilakukan. 

Diputuskan bahwa mereka harus menyimpan 100 juta euro jika musim dibatalkan dan 50 juta euro saat musim kembali dimulai. Angka-angka ini ditegaskan kembali kepada Sergio Ramos oleh Florentino Perez dan kapten tim utama  menyampaikan pesan ini kepada rekan satu timnya. 

Untuk memulai penerapan ini, ada berbagai sudut pandang yang diajukan oleh anggota berbeda dari skuat dalam diskusi kelompok melalui tautan video. Awalnya, tidak semua orang setuju di mana beberapa di antaranya meminta angka-angka itu diturunkan menjadi lima persen.

Kemudian Ramos turun tangan dan - didukung oleh Zinedine Zidane dan orang-orang seperti Karim Benzema, Luka Modric, Thibaut Courtois, Lucas Vazquez dan Fede Valverde - sang kapten membujuk seluruh pasukan untuk menerima potongan gaji 10 persen - atau 20 persen jika musim tidak rampung. 

Real Madrid ingin memberi contoh karena, pada akhirnya, mereka adalah salah satu lembaga olahraga paling disegani di Spanyol. Para pemain didorong untuk membantu dalam krisis ini dan beberapa di antaranya telah melakukan donasi atau langkah-langkah terkait lainnya untuk membantu dampak dari pandemi corona.

Lagi pula, tentunya, tidak satupun dari para pemain yang berani mengambil risiko stabilitas mereka di klub dengan tidak menyetujui pemotongan gaji yang diusulkan.