Cara Beda Real Madrid Kala Berurusan dengan Pandemi COVID-19
Presiden Real Madrid dan Presdien La Liga (Twitter @marca)

Bagikan:

JAKARTA - Krisis yang disebabkan wabah COVID-19 atau virus  corona telah memengaruhi klub-klub besar maupun kecil, namun Real Madrid  mengatasinya dengan cara yang sangat berbeda dengan Barcelona, ​​misalnya. 

Klub Catalan hanyalah salah satu dari banyak klub yang telah berupaya mengurangi gaji para pemainnya untuk mengurangi beberapa pukulan finansial yang mereka derita, tetapi ini tidak dilakukan oleh Los Blancos

Real Madrid, seperti yang dikatakan MARCA pada Senin, 30 Maret, menghadapi situasi ini dengan cara yang jauh lebih baik dari banyak klub lain di dunia karena cara mereka mengelola tim, keuangan yang sehat dan dana yang telah mereka kumpulkan.

Namun, kesehatan ekonomi mereka yang sehat tidak mengabaikan kenyataan bahwa tidak adanya pendapatan dari hak TV, tur museum atau barang dagangan yang dijual di toko-toko. Setidaknya selama dua bulan ini akan menjadi kerugian finansial yang besar. 

Beberapa presiden klub Spanyol telah berbicara dengan MARCA dan mengungkapkan bahwa sejumlah pemain lah yang secara langsung mendorong langkah-langkah yang diambil klub dalam hal pemotongan gaji dalam skuat utama. Seperti Los Blaugarana yang memangkas 70 persen upah skuat hingga sepak bola dimulai kembali. 

FIFA merekomendasikan agar klub melakukan pemotongan gaji seperti yang dilakukan Barca, tetapi mereka tidak memiliki kekuatan hukum untuk memaksakan keputusan seperti itu.

Real Madrid menganalisa segala sesuatu yang terjadi, dengan hilangnya pendapatan dari penjualan tiket, berkurangnya pendapatan sponsor, dan kemudian ada masalah hak TV juga. 

Mengenai hak TV, La Liga telah mentransfer uangnya, tetapi 29 persen dari pertandingan musim ini masih harus dimainkan. Karena itu, jika tidak ada pertandingan, tidak ada uang. 

Di atas semua ini, masih belum jelas apa yang akan terjadi pada Liga Champions dan ini akan memiliki dampak signifikan pada ketersediaan alokasi dana untuk musim berikutnya.

Para petinggi di Real Madrid belum berbicara dengan para pemain meski seluruh skuat mengetahui situasinya. Tetapi, mereka sedang mempelajari kemungkinan situasi-situasi yang akan terjadi untuk meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi. 

Dengan demikian, klub tidak akan memotong gaji pemain di atas 10 persen jika belum menganalisis segala sesuatu yang terjadi secara terperinci dan membuat keputusan bersama. Selain para pemain tim sepak bola dan basket, Real Madrid memiliki total 400 karyawan dalam daftar gaji mereka.