JAKARTA - Carlo Ancelotti menegaskan bahwa Kylian Mbappe bisa lebih baik setelah gagal mengeksekusi penalti keduanya dalam seminggu.
Masalahnya, ketika Mbappe gagal penalti, Real Madrid selalu menelan kekalahan.
Kegagalan pertama terjadi di Liga Champions saat bertandang ke markas Liverpool. Mbappe tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menyamakan kedudukan dari titik penalti.
Tembakannya ditepis kiper The Reds, Caoimhin Kelleher yang berbuntut Real Madrid kalah 0-2.
Terbaru, Mbappe kembali gagal mengeksekusi penalti saat melawat ke kandang Athletic Bilbao.
Lagi-lagi, situasinya mirim, Los Blancos dalam keadaan tertinggal 0-1. Mbappe kemudian dapat kesempatan menyamakan kedudukan lewat penalti. Namun, eksekusinya pada menit ke-68 ditepis kiper Julen Girrezabala.
Ujungnya Real Madrid kalah 1-2 di San Mames pada Kamis, 5 Desember 2024.
BACA JUGA:
Namun, Ancelotti tidak mau menyalahkan pemain asal Perancis tersebut. Justru, kegagalan itu bisa membuat Mbappe lebih baik ke depan.
"Saya belum berbicara dengan (Mbappe). Saya tidak seharusnya menilai permainan seorang pemain berdasarkan penalti."
"Terkadang Anda mencetak gol, terkadang tidak. Jelas dia sedih dan kecewa, tetapi kami harus terus maju."
"Fede (Valverde) sedih dan kecewa seperti Kylian, tetapi Fede adalah pemain hebat. Orang-orang membuat kesalahan dalam sepak bola," kata Ancelotti saat ditanya bagaimana perasaan para pemainnya.
Tekanan buat Mbappe memang tak ada habisnya meski dia sudah berkontribusi 10 gol dalam 20 penampilan di semua ajang sejauh ini.
Kritik kepadanya semakin meningkat melihat penampilannya dalam sebulan terakhir. Dia juga ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas kekalahan melawan Atheltic Bilbao.
Mbappe pun tak memungkiri bahwa kesalahannya membuat klub kesusahan. Namun, dia menolak jatuh, malah lebih termotivasi.
"Hasil yang buruk. Kesalahan besar dalam pertandingan di mana setiap detail diperhitungkan."
"Saya bertanggung jawab penuh untuk itu. Momen yang sulit, tetapi ini adalah waktu terbaik untuk mengubah situasi ini dan menunjukkan siapa saya," tulis Mbappe.
Ancelotti juga memberikan dukungan penuh. Pelatih asal Italia tersebut bahkan menegaskan bahwa Mbappe akan terus menjadi penendang penalti untuk Real Madrid, bersama Vinicius Junior dan Jude Bellingham.
"Ia belum dalam level terbaiknya, tetapi kami harus memberinya waktu untuk beradaptasi."
"Ia telah mencetak 10 gol, ia dapat bermain lebih baik, dan ia berusaha untuk bermain lebih baik lagi," kata pelatih Real Madrid tersebut.
Sebelumnya, Mbappe pernah menolak kesempatan untuk mengambil penalti saat melawan Getafe pada Minggu, 1 Desember 2024.
Dia menyerahkan kepada Bellingham yang sukses melaksanakan tugasnya. Pada laga itu, Real Madrid menang 2-0 di Santiago Bernabeu, yang terjadi di antara momen kegagalan penalti Mbappe melawan Liverpool dan Athletic Bilbao.
Hanya saja, Ancelotti tetap enggan menyingkirkan Mbappe dari daftar penendang penalti timnya.
Hal itu dilakukan sang pelatih agar Mbappe kembali percaya diri dan membuktikan kepercayaan yang diberikan.
"Ia mengambil tanggung jawab untuk mengambil penalti hari ini, dan hasilnya tidak bagus. Namun dalam sepak bola, hal itu dapat terjadi," kata Ancelotti.
Kekalahan dari Athletic Bilbao membuat Real Madrid tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen La Liga, Barcelona, meski masih punya satu pertandingan lebih banyak.
Berikutnya, Los Blancos akan mencoba bangkit lagi ketika bertandang ke markas Girona pada Minggu, 8 Desember 2024.