JAKARTA - Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, mengkritik wasit di Liga Super Turki (Super Lig) dan mengatakan ada lingkungan yang toxic setelah kemenangan kontroversial Galatasaray atas Goztepe 2-1 pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Goztepe merasa diperlakukan tidak adil oleh keputusan wasit sehingga klub mengeluarkan pernyataan setelah pertandingan.
Mereka meminta sistem wasit asing sementara untuk segera dibentuk dan menginginkan pemenang liga yang Layak.
Mourinho pun ikut campur dengan insiden tersebut setelah dia memimpin Fenerbahce menang 2-1 melawan Hatayspor pada Minggu, 5 Januari 2025.
"Semua orang mengatakan hal yang sama, skandal, skandal. Saya belajar kata baru (dalam bahasa Turki)."
"Saya pikir beberapa dari Anda (media) menyukainya. Bahkan, para pemenang menyukainya, yang merupakan hal terburuk dari semuanya."
"Karena menang dengan cara apa pun dan menang dengan cara seperti ini adalah hal terburuk," tutur Mourinho.
SEE ALSO:
Pelatih asal Portugal itu mengatakan bahwa ia khawatir dengan apa yang disebutnya sebagai "sistem" di Super Lig yang sudah mengakar kuat.
"Dalam hal perasaan akan sesuatu yang toxic, kami merasakannya, tentu saja. Setelah 25 tahun menjadi pelatih dan 35 tahun berkecimpung di dunia sepak bola, 10 tahun sebagai asisten, saya belum pernah melihat hal seperti ini."
"Ini memiliki dimensi yang melampaui apa pun yang dapat dipahami. Saya tidak berpikir ini adalah situasi yang akan menghancurkan sistem yang sangat kuat dan sudah ada."
"Ini adalah liga tempat saya bekerja, ini akan menjadi liga saya, semoga minimal selama dua tahun."
"Namun, ini adalah liga Anda. Ini adalah liga setiap anak yang mencintai sepak bola, yang bermimpi menjadi pemain sepak bola."
"Jika Anda senang dengan status quo ini, maka berbahagialah. Saya tidak berpikir itu adalah sesuatu yang dapat diselesaikan oleh klub secara individu," ujar Mourinho lagi.
Sementara itu, Mourinho, yang mengambil alih Fenerbahce pada musim panas dengan tujuan membawa mereka meraih gelar liga pertama dalam satu dekade, juga mengkritik wasit dalam dua pertandingan terakhir timnya.
"Dalam dua pertandingan terakhir, kita berbicara tentang lima kartu merah yang (seharusnya ditunjukkan) terhadap lawan kami."
"Lawan tahu bagaimana mereka bisa bermain melawan kami. Para pemain kami merasakannya," kata Mourinho.
"Kami hanya bisa bekerja keras seperti yang kami lakukan. Untuk memperkecil ketertinggalan, kami perlu memenangi pertandingan dan kami perlu pemimpin klasemen kehilangan poin."
"Saya pikir kami akan memenangi pertandingan. Kami akan menjadi lebih baik dari sekarang. Namun, bagaimana mereka (Galatasaray) akan kehilangan poin, itulah pertanyaannya, bagaimana?" tutur Mourinho.
Galatasaray unggul delapan poin dari Fenerbahce di puncak klasemen Super Lig. Situasi itu menyulitkan Mourinho untuk mewujudkan mimpi meraih gelar liga.
Sebelumnya, pelatih asal Portugal itu juga sempat membuat pernyataan bahwa ada "sistem" di Super Lig yang memang menginginkan Galatasaray menjadi juara.