Bagikan:

JAKARTA - Carlo Ancelotti mendukung Kylian Mbappe karena tidak mengambil tendangan penalti untuk Real Madrid saat melawan Getafe pada Minggu, 1 Desember 2024.

Penyerang asal Perancis itu memberikan tendangan 12 pas kepada Jude Bellingham yang berhasil menuntaskan tugasnya.

Tindakan Mbappe tersebut diduga karena dirinya berada di bawah tekanan untuk mencetak gol di Santiago Bernabeu setelah hanya mencetak dua gol dalam sembilan pertandingan sebelumnya.

Selain itu, dia juga gagal melakukan tendangan penalti saat melawan Liverpool di Anfield pada laga Liga Champions empat hari sebelum melawan Getafe.

Tak heran, ketika Real Madrid mendapat hadiah penalti pada menit ke-30, Mbappe menolak kesempatan itu, mengisyaratkan memberikan kepada Bellingham.

Selain Mbappe, memang Bellingham merupakan pengambil tendangan penalti reguler Real Madrid bersama Vinicius Junior yang sedang cedera.

Namun, Carlo Ancelotti menepis anggapan bahwa Mbappe sedang dalam tekanan. Justru, manajer asal Italia tersebut mengungkapkan bahwa penyerang 25 tahun itu bertindak tepat.

Ancelotti menyebutnya sebagai altruisme atau sikap yang lebih mengutamakan atau memerhatikan kepentingan orang lain.

"Bellingham atau Mbappe, salah satu dari keduanya, siapa pun yang dalam kondisi terbaik (bisa menendang penalti)."

"Ini bukan perdebatan. Ada dua sisi. (Apa) yang dilakukan Mbappe saat melawan Getafe, Anda mungkin melihatnya sebagai rasa tidak aman."

"Namun, itu adalah sebuah tindakan tanggung jawab dan altruisme. Dia (Mbappe) pemain dengan bakat luar biasa."

"Dia mungkin bakat terbesar dalam sepak bola. Dia menempatkan itu (untuk melayani) tim. Saya sangat menghargai itu, secara pribadi," kata Ancelotti dalam konferensi pers pada Selasa, 3 Desember 2024.

Penampilan Mbappe memang tengah mendapat sorotan dalam beberapa minggu terakhir meskipun dia berhasil mencetak delapan gol dalam 13 pertandingan La Liga musim ini.

Bahkan, setelah menolak mengambil penalti, seorang jurnalis melempar pernyataan kepada Ancelotti bahwa tindakan Mbappe menunjukkan kurangnya kepemimpinan dan keberanian.

Namun, lagi-lagi Ancelotti membantah pernyataan tersebut.

"Saya tidak melihatnya seperti itu. Itu penting bagi tim, rekan satu timnya, kita semua, di ruang ganti."

"Kami menghargainya seperti yang saya katakan sebelumnya, tindakan altruisme yang hebat. Ketika bakat hebat bersikap altruistik, Anda berada di jalur yang benar," ujar Ancelotti dilansir ESPN.

Ancelotti lebih lanjut memberikan contoh untuk menegaskan bahwa tak ada masalah yang disebutkan banyak orang terkait Mbappe dan pemain lainnya.

Dia merujuk kepada Bellingham yang juga menghadapi beberapa kritik karena paceklik gol pada awal musim.

Namun, pemain asal Inggris itu kini telah mencetak gol dalam tiga pertandingan La Liga terakhirnya melawan Osasuna, Leganes, dan Getafe.

Menurut Ancelotti, gol bukanlah fokusnya, melainkan bagaimana para pemainnya sudah bersinergi dengan baik dan punya chemistry kuat.

"Dinamika yang lebih baik dalam tim telah memungkinkan (Bellingham) untuk mencetak gol lagi,"

"Pertandingan Jude selalu bagus. Sekarang dia lebih klinis. Kami lebih baik dalam penguasaan bola, dengan lebih banyak kejelasan."

"Peningkatan individu pemain seperti Mbappe membuka ruang di sepertiga akhir dan Jude telah memanfaatkannya. Posisinya tidak berubah," ujar Ancelotti.

Sementara itu, Real Madrid akan bertandang ke markas Athletic Bilbao pada Kamis, 5 Desember 2024.

Los Blancos butuh tiga poin untuk tetap dekat dengan Barcelona di puncak klasemen. Saat ini, Real Madrid memiliki 33 poin dan cuma berselisih satu poin dari Blaugrana.