Bagikan:

JAKARTA - Manchester United batal memecat manajer Erik ten Hag. Tidak adanya kandidat yang mumpuni dan punya kualitas menjadikan MU mempertahankan Ten Hag yang sukes membawa tim meraih Piala FA.

Keberhasilan menjadi juara Piala FA benar-benar menyelamatkan Ten Hag. Apalagi, MU menunjukkan penampilan terbaik saat membungkam rival satu kota, Manchester City, dengan skor 2-1.

Bila musim 2022/2023 MU gagal menahan laju Man City meraih treble setelah kalah di final Piala FA. Kini, The Red Devils sukses membalas kekalahan itu dan menggagalkan ambisi Man City meraih gelar ganda setelah memenangi Premier League Inggris.

Sukses itu yang membawa MU kembali berlaga di Eropa dengan mengikuti Liga Europa menutup kegagalan di kompetisi domestik.

Pasalnya untuk kali pertama sejak kompetisi kasta tertinggi berubah menjadi Premier League, MU menempati posisi terburuk.

Mereka hanya berada di peringkat delapan dan seharusnya gagal lolos ke kompetisi Eropa bila tidak juara Piala FA. Ini jelas pencapaian buruk Ten Hag.

Meski sukses di Piala FA, MU lewat pemiliki sama minoritas Sir Jim Ratcliffe, tetap akan memberhentikan Ten Hag.

Ratcliffe menghendaki adanya pergantian manajer dan sejumlah nama sudah menjadi kandidat, di antaranya Mauricio Pochettino, Thomas Tuchel, Gareth Southgate dan Graham Potter.

Selain itu, Roberto De Zerbi dan Kieran McKenna yang sukses membawa Ipswich Town promosi ke Premier League turut disebut-sebut bakal menggantikan Ten Hag.

Hanya semua gagal berlabuh ke Old Trafford. Tuchel sesungguhnya sudah bertemu dengan Ratcliffe. Hanya kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan.

Tuchel yang terakhir kali menangani Bayern Munchen memilih beristirahat selama satu musim sebelum kembali menangani klub.

Pochettino sesungguhnya menjadi kandidat kuat selepas dari Chelsea. Bahkan dirinya menyatakan ketertarikan melatih The Red Devils. Namun negosiasi dengan Ratcliffe pun mandek dan tidak ada perkembangan sama sekali.

Ratcliffe sempat ingin mendatangkan Southgate. Hanya, manajer tim nasional Inggris ini menolak mentah-mentah tawaran tersebut.

Begitu pula kualitas Potter dan McKenna masih kalah dengan Ten Hag sehingga tak lagi diperhitungkan. Apalagi, McKenna memlih bertahan di Ipswich.

Tidak ada kandidat yang mumpuni menjadikan Ratcliffe mempertahankan Ten Hag. Tak hanya itu, eks pelatih Ajax Amsterdam ini pun bakal diperpanjang kontraknya yang tinggal satu tahun lagi. Ten Hag mendapat tambahan kontrak yang berakhir pada 2026.

Meski MU gagal di Premier League, namun kinerja Ten Hag tak mengecewakan. Dirinya sudah memberi trofi Carabao Cup pada tahun pertama di MU. Dan, di tahun kedua MU kembali meraih Piala FA.

Pencapaian Ten Hag masih lebih baik dibandingkan manajer lain setelah era Sir Alex Ferguson. Hanya Jose Mourinho yang sukses membawa MU memenangi Piala FA, Comunnity Shield dan Liga Europa.

Kompatriot Ten Hag, manajer senior Louis van Gaal hanya mampu memenangi Piala FA dan David Moyes sempat meraih Community Shield sebelum diberhentikan meski belum satu musim menangani MU.

Sedangkan rekor kemenangan Ten Hag mencapai 58%. Sama dengan Mourinho sekaligus terbaik dibandingkan manajer sebelumnya.

Meski dipertahankan, namun Ten Hag tetap berada dalam tekanan. Pasalnya musim lalu MU mencatat rekor terburuk sejak 1963.

Mereka mengawali kompetisi dengan menelan delapan kekalahan dari 15 pertandingan pertama. MU mengakhiri kompetisi dengan mencatat 4 kekalahan dari 38 pertandingan liga.

Tim juga tersingkir di penyisihan grup Liga Champions. Bahkan MU gagal tampil di Liga Europa karena menduduki dasar klasemen penyisihan grup.

Musim ini, Ten Hag mendapat tuntutan membawa MU juara liga. Sejumlah pemain siap dibeli seperti Ivan Toney dan bek tengah Everton Jarrad Branthwait.