Bagikan:

JAKARTA - Manajer Arsenal Mikel Arteta mewaspadai satu pemain Bayern Munchen dalam duel pertama perempat final Liga Champions di Stadion Emirates, Rabu, 10 April 2024 dini hari WIB.

Arsenal untuk kali pertama sejak musim 2019/2010 merebut tiket ke perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Porto.

Hanya, tim asuhan Mikel Arteta ini sudah harus bertemu Bayern. Tim kuat dan favorit yang berambisi memenangi trofi Liga Champions.

Bukan apa-apa, Bayern bakal menutup musim kompetisi tanpa gelar. Harapan terakhir FC Hollywood tak lain Liga Champions. Trofi itu yang bisa menyelamatkan muka Bayern.

Klub elite Bundesliga Jerman ini sesungguhnya bukan lawan menyenangkan bagi Arsenal. Ya, Bayern menjadi momok klub London Utara itu.

Pada dua duel terakhir di kompetisi Eropa musim 2016/2017, Bayern membantai Arsenal dengan skor sama 5-1. Skor itu pula yang dicetak Bayern saat menghajar Arsenal di ajang sama pada 2015.

Namun Arteta hanya menyebut bahwa semua itu sudah menjadi bagian dari sejarah. Arsenal sudah pasti berbeda dibandingkan tujuh tahun lampau.

Saat itu, Arteta menjadi bagian dari skuat Arsenal. Kini, dirinya yang memimpin klub Premier League Inggris ini dengan harapan meraih kemenangan pada laga pertama.

Arsenal tampak percaya diri dan optimistis memenangkan laga pertama. Hanya, Arteta tak meremehkan Bayern yang memiliki Kane.

Ya, pemain ini yang diwaspadai Arteta. Mantan penyerang Tottenham Hotspur ini bisa menjadi kekhawatiran tersendiri bagi The Gunners

Bagaimana tidak, Kane sering mencetak gol ke gawang Arsenal saat masih membela Tottenham. Dirinya mencetak rekor 14 gol dalam 19 The North London Derby.

"Dari statistiknya selama 10 tahun terakhir, dia menorehkan catatan yang mengesankan. Dia bisa mencetak gol dengan berbagai cara," kata Arteta.

"Dia mendapat servis dari pemain di sekitarnya. Mereka yang memberikan peluang untuk dia...Namun, Bayern bukan hanya Kane tetapi juga 10 individu lain," ujar dia lebih lanjut.

Kane memiliki motivasi tinggi di Liga Champions. Dia tak ingin mengulangi kegagalan meraih trofi di Tottenham.

Saat pindah ke Bayern, Kane berharap memenangkan trofi juara. Hal yang tak bisa dilakukannya di Tottenham.

Namun Bayern sudah gagal di kompetisi domestik. Trofi kuping lebar pun menjadi harapan terakhir Kane dan Bayern.