JAKARTA - Pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, menyampaikan permintaan maaf terkait insiden brutal kepada pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira, di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu, 3 Maret 2024.
Persebaya dan PSS bertemu untuk melakoni pekan ke-27 Liga 1 2023/2024. Ketika bergulir nama Wahyudi Hamisi jadi sorotan tajam akibat tindakannya menendang kepala Bruno Moreira yang membuatnya harus mendapat perawatan.
Karena kejadian tersebut, Persebaya menuliskan protes keras soal Wahyudi hingga membawa nama Erick Thohir dan Joko Widodo. PSSI juga ikut bersuara. Melalui Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, federasi juga menyinggung soal sanksi berat untuk Wahyudi.
BACA JUGA:
Wahyudi lantas menjelaskan bahwa insiden menendang kepala Bruno murni kejadian tidak disengaja. Mantan pemain Borneo FC itu menyebut dirinya tidak bertujuan mencelakai pemain asing Persebaya yang sedang tergeletak itu.
Pemain 26 tahun itu berpikir setelah Bruno terjatuh, wasit akan meniup peluit tanda pelanggaran. Di luar perkiraan, ternyata pertandingan malah berlanjut.
"Ternyata di situ masih dilanjutkan permainan dan bola jatuh di kaki Ripal. Ripal dribling bolanya ke arah Bruno juga. Nah, bolanya setop di samping kepalanya Bruno."
"Nah, di situ saya harus cepat juga mengambil keputusan dengan tidak sengaja. Tidak ada niat sama sekali (menendang kepala), saya mau mengambil bola itu."
"Namun, di situ ada kepalanya Bruno dan sempat mengenai kepalanya Bruno," tutur Wahyudi di media sosial resmi PSS Sleman pada Selasa, 5 Maret 2024.
Menyadari perbuatannya merupakan tindakan membahayakan dan menuai kecaman, Wahyudi Hamisi berbesar hati mengakui kesalahan. Dia tak lupa menyampaikan ucapan maaf kepada Bruno Moreira dan Persebaya.
"Apa pun yang saya lakukan itu, saya mengakui saya salah. Sekali lagi, saya mohon maaf kepada Bruno dan tim Persebaya atas kejadian kemarin. Terima kasih," ungkap Wahyudi Hamisi.
Sebelum mengunggah video, Wahyudi dan PSS juga sudah merilis ucapan permintaan maaf kepada Bruno dan Persebaya. PSS berharap tidak ada lagi insiden yang membahayakan keselamatan pemain.
"Kami berharap, meski Bruno bisa melanjutkan pertandingan hingga akhir laga, semoga tidak ada cedera ataupun efek lanjutan yang menyertai dari insiden tersebut setelah pertandingan."
"Sekali lagi, kami atas nama PSS Sleman, meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi yang terakhir dan tidak akan terulang lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya," tulis akun resmi Super Elang Jawa.