Barcelona Ingin Bawa Kembali sang Mantan untuk Gantikan Xavi Hernandez
Pelatih Frank Rijkaard yang saat itu menangani Barcelona bersama Xavi Hernandez. (Instagram @frank_rijkaard_1962)

Bagikan:

JAKARTA - Spekulasi pengganti Xavi Hernandez sebagai pelatih Barcelona terus bermunculan. Namun, Presiden Joan Laporta ternyata memiliki pilihan berbeda dengan mengajak sang mantan untuk kembali ke Barca.

Teka-teki pelatih anyar Barca menjadi sorotan. Soalnya, Xavi Hernandez menyatakan bakal meletakkan jabatan setelah berakhirnya kompetisi.

Keputusan Xavi, yang tidak secara tiba-tiba mundur, menjadikan klub bisa lebih leluasa mencari penggantinya.

Buntutnya, muncul deretan pelatih yang disebut-sebut sebagai kandidat menangani Barca. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menjadi calon serius.

Gara-garanya, Klopp mengumumkan mundur sebagai Manajer Liverpool tak lama setelah Xavi melakukan hal yang sama.

Selain Klopp, ada Imanol Alguacil, Roberto De Zerbi, dan Thiago Motta yang disebut-sebut menggantikan Xavi saat Barca memasuki kompetisi musim depan.

Meski banyak pelatih top yang sudah disebut, Laporta ternyata punya pilihan sendiri. Dia ingin membawa kembali Frank Rijkaard. Bahkan, Laporta sudah menghubungi pelatih asal Belanda ini.

Menurut Radio MARCA, Laporta sudah bicara dengan Rijkaard mengenai kemungkinan dirinya kembali menangani Blaugrana.

Hanya saja, belum ada kepastian dari eks bek AC Milan dan Ajax Amsterdam ini mengenai tawaran Laporta. Meski demikian, Rijkaard tak menutup pintu kembali ke Barca.

Rijkaard menangani Barca selama lima tahun yang menjadikannya sebagai salah satu pelatih terlama di klub itu setelah Johan Cruyff dan Pep Guardiola. Dirinya melatih Barca sejak 2003 hingga 2008 yang saat itu juga dipimpin Laporta.

Pelatih berusia 61 ini sukses membawa Barca memenangi La Liga Spanyol dua kali dan sekali meraih trofi Liga Champions.

Rijkaard juga berperan membesarkan Xavi, Andres Iniesta, dan Lionel Messi yang saat itu masih muda.

Di bawah Rijkaard, mereka mendapat kesempatan bermain yang kemudian ketiganya mencapai puncak pada era Guardiola.

Setelah meninggalkan Barca, Rijkaard sempat melatih Galatasaray dan Timnas Arab Saudi. Bila kembali ke Barca, Rijkaard diizinkan membawa koleganya, Marco van Basten, sebagai asisten pelatih.