Bagikan:

JAKARTA - Jordi Amat mengakui persaingan di Piala Asia 2023, khususnya buat Timnas Indonesia, cukup berat. Apalagi Skuad Garuda tergabung di Grup D bersama dua kandidat juara, Irak dan Jepang.

Irak tak pernah absen dalam putaran final Piala Asia dalam tujuh edisi terakhir. Dalam rentang itu, mereka meraih juara satu kali.

Penampilan mereka dalam tujuh edisi itu paling jelek mencapai babak 16 besar. Artinya, Irak selalu lolos babak grup dalam tujuh perhelatan Piala Asia beruntun terakhir.

Bergeser ke Jepang. Samurai Biru merupakan tim paling sukses di Piala Asia dengan gelar terbanyak, yaitu empat trofi.

Mereka tidak pernah absen dalam sembilan edisi Piala Asia terakhir. Jepang juga selalu lolos ke fase gugur dalam delapan perhelatan di antaranya. Satu-satunya kegagalan jepang ke babak gugur terjadi pada edisi 1988 di Qatar.

Jordi Amat mengamini lawan-lawannya terbilang berat, kecuali Vietnam, sesama tim Asia Tenggara yang berhasil dikalahkan Timnas Indonesia pada Jumat, 19 Januari 2024.

Namun, Jordi Amat melihat sisi positif bertanding melawan tim berprofil tinggi seperti Irak dan Jepang.

Dia yakin suatu hari nanti Timnas Indonesia berada di level yang sama, khususnya Jepang dan Korea Selatan yang saat ini sudah menjadi sorotan dunia dan rutin tampil di Piala Dunia.

"Turnamen ini (Piala Asia 2023) sangat luar biasa. Levelnya sudah tinggi. Tim seperti Jepang dan Korea Selatan khususnya, mereka sudah melakukan hal luar biasa dalam 15 atau 20 tahun lalu. Sehingga, kini mereka berada di level atas (di Asia)."

"Kami (Timnas Indonesia) selalu berkembang setiap hari. Kami berkembang terus dan terus. Suatu hari nanti, sepak bola kami juga akan (berada di level) tinggi," tutur Jordi Amat.

Jordi Amat lantas membandingkan sepak bola Asia dan Eropa. Dia punya pandangan tersendiri mengingat lahir dan besar di sepak bola Spanyol.

Sebagaimana diketahui, bek 31 tahun itu menempa ilmu sepak bola pada tim muda Espanyol sebelum berkarier profesional di berbagai klub Eropa, seperti Rayo Vallecano, Swansea City, dan Real Betis.

Bahkan, Jordi sempat membela Timnas Spanyol kelompok usia, mulai dari U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, hingga U-21.

Ternyata, menurut Jordi, sepak bola Asia sudah berkembang sangat pesat dan sudah bisa bersaing dengan tim-tim Eropa.

Lebih khusus lagi, dia menyebut tim-tim negara ASEAN juga menunjukkan progres positif. Hal itu dia ketahui ketika bermain buat tim Liga Super Malaysia, Johor Darul Tazim.

"Saya sudah bermain di Eropa lama sekali. Saya melihat beberapa perbedaan (dengan sepak bola Asia). Sepak bola Eropa banyak bicara soal taktik. Bagaimana semua tim berpikir untuk mengontrol bola dengan baik."

"Ketika saya pindah ke Asia Tenggara, tentu menjadi sebuah tantangan bagi saya. Lumayan berbeda, khususnya ketika bermain di Johor Darul Tazim. Momen bagus bermain bersama JDT."

"Saya berharap Timnas Indonesia bisa menyalin banyak hal baik dari sepak bola Eropa agar kita semakin berkembang lebih baik. Pada akhirnya bisa seperti Jepang dan Korea Selatan," tutur Jordi Amat.

Jordi Amat bersama Timnas Indonesia masih punya satu laga berat tersisa di Grup D Piala Asia 2023. Skuad Garuda akan melakoni partai terakhir grup menghadapi Jepang pada 24 Januari 2024.

Timnas Indonesia akan tampil mati-matian demi mencetak sejarah baru lolos ke fase gugur Piala Asia untuk kali pertama.