Kebijakan Hemat Membuat Barcelona Sulit Kompetitif?
Barcelona harus berhemat di bursa transfer (Instagram/@fcbarcelona).

Bagikan:

JAKARTA - Penampilan Barcelona pada musim ini sebetulnya tak buruk-buruk amat.

Mereka masih ada di empat besar klasemen La Liga 2023/2024. Lalu, Barca juga masih melanjutkan langkah ke babak 16 besar Liga Champions 2023/2024.

Hanya saja, untuk bersaing memperebutkan gelar juara liga tampaknya akan sulit. Apalagi berburu gelar keenam Liga Champions.

Blaugrana masih terkendala adaptasi terhadap kebijakan manajemen untuk lebih berhemat.

Jajaran pelatih yang dikomandoi Xavi Hernandez masih mencari-cari formula pas agar tim tetap kompetitif meskipun tak terlalu gencar di bursa.

Memang, dua musim sebelumnya mereka bisa tampil kompetitif walau berhemat. Bahkan, musim lalu Blaugrana bisa merengkuh titel La Liga dan runner-up kompetisi musim 2021/2022.

Namun, pada level turnamen Eropa, mereka dua kali beruntun gagal ke babak gugur Liga Champions. Terlempar ke Liga Europa dua musim sebelumnya, langkah mereka juga terlalu jauh.

Paling jauh mereka menembus perempat final pada 2021/2022, sementara pada 2022/2023 Barca malah sudah kalah di 16 besar Liga Europa.

Nah, sekarang persaingan liga domestik sudah berbeda, apalagi di Eropa. Para penantang gelar La Liga 2023/2024 serta Liga Champions 2023/2024 sudah serius memperkuat tim di bursa transfer.

Tak heran, musim ini segalanya tidak terlihat begitu baik. Barca kesulitan untuk melakoni setiap pertandingan.

Melawan tim di posisi terbawah liga pun mereka jauh dari kata superior. Itu merupakan hal terburuk yang pernah dialami Barca dalam 25 tahun terakhir di liga.

Sergi Roberto dan kolega bersusah payah menang 3-2 melawan Almeria pada pekan ke-18 La Liga atau matchday terakhir sebelum libur Natal dan Tahun Baru.

Bertahan hidup dengan finansial minim ternyata cukup mengganggu tim. Barca memang bisa memenangi laga demi laga, tapi harus susah payah dulu.

Melansir Marca, sebanyak 80 persen kemenangan Barcelona dalam rentang sekitar setengah musim ini didapat dengan skor minimal alias cuma unggul satu gol.

Pasukan Xavi meraih 11 kemenangan di La Liga dan empat di fase grup Liga Champions. Sebanyak 12 dari 15 kemenangan itu diraih dengan keunggulan hanya satu gol.

Musim lalu, Barca lebih baik karena mencatat 48,5 persen kemenangan dengan keunggulan satu gol. Tidak mencapai setengah.

Anehnya, cuma ada dua kemenangan dengan keunggulan besar, yaitu lima gol. Dua partai yang dimaksud ialah saat melawan Real Betis pada pekan kelima liga dan Antwerp di Liga Champions.

Sisa satu kemenangan lagi yang diraih dengan keunggulan lebih dari satu gol terjadi saat berjumpa Cadiz di La Liga. Barcelona menang 2-0.