JAKARTA - Everton keluar dari zona degradasi setelah menaklukkan Newcastle United 3-0 di pertandingan Premier League Inggrs di Stadion Goodison Park, Jumat, 8 Desember dini hari WIB.
Everton menunjukkan mereka tak layak berada di zona degradasi. Hanya, klub yang bermarkas di Liverpool ini terpaksa turun peringkat dan masuk zona merah gara-gara mendapat sanksi karena pelanggaran financial fair play.
Sanksi yang diberikan berupa pengurangan 10 poin yang menjadikan posisi Everton langsung terjun bebas dengan terdampar di zona degradasi.
Namun Everton secara perlahan mampu bangkit. Setelah dihajar Mancester United 3-0, mereka kemudin mengalahkan Nottingham Forest 1-0 dan kini menghancurkan Newcastle tiga gol tanpa balas.
Kemenangan yang mengesankan karena Newcastle merupakan tim papan atas. Bahkan di laga terakhir Newcastle sukses mengalahkan MU 1-0 di St James' Park.
Hanya saja saat menyambangi markas Everton, The Magpies gagal mengulang sukses dan malah tidak berdaya.
Ini jelas modal yang kurang bagus bagi Newcastle karena dua hari kemudian atau Minggu, 10 Desember malam WIB, mereka kembali bermain di kandang lawan dengan menghadapi Tottenham Hotspur.
Hasil buruk di laga melawan The Toffees menjadikan Newcastle gagal menggeser MU. Mreka tetap menduduki peringkat tujuh dengan poin 26.
Newcastle masih terpaut satu poin dengan MU yang berada di peringkat enam setelah menang 2-1 atas Chelsea.
Sementara, Everton berhasil keluar dari zona degradasi. Everton naik ke posisi 17 dengan poin 10. Hanya tim asuhan Sean Dyche tetap harus waspada karena posisi mereka satu strip di atas Luton Town, tim zona degradasi.
Dalam duel di kandang sendiri, Everton mengalami kesulitan menghadapi Newcastle. Permainan menyerang mereka tak bisa menembus pertahanan The Toon Army.
Begitu pula sebaliknya, Newcastle mengalami kesulitan membongkar pertahanan kokoh Everton. Meski unggul penguasaan bola yang mencapai 64%, namun Newcastle tak bisa membobol gawang tuan rumah.
Peluang terbaik diperoleh gelandang Newcastle Miguel Almiron saat mendapat bola pada menit 17. Bahkan dia seharusnya bisa mencetak gol.
Namun tendangan Almiron ke gawang bisa dengan baik diselamatkan kiper timnas Inggris Jordan Pickford.
Selanjutnya, giliran Alexander Isak yang nyaris membobol gawang Everton. Hanya saja, dia masih gagal mengonversi peluang menjadi gol.
Sementara, Everton yang berada dalam tekanan masih bisa meraih dua peluang melalui Dominic Calvert-Lewin. Namun dua peluang itu gagal diubah menjadi gol. Skor 0-0 bertahan sampai akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua, Everton mencoba bangkit untuk keluar dari tekanan. Upaya mereka sedikit banyak memberi hasil meski belum bisa membobol gawang lawan.
Situasi sama dialami Newcastle yang berharap bisa memetik kemenangan di kandang lawan. Namun Everton menolak menyerah dan kesabaran mereka akhirnya membuahkan hasil.
Blunder yang dilakukan bek Kieran Trippier saat menguasai bola pada paruh kedua babak kedua dimanfaatkan dengan baik oleh pihak Everton. Trippier berhasil ditekel dan bolanya direbut Dwight McNeil.
Dirinya kemudian membawa bola ke area penalti dan kemudian melepaskan tendangan tanpa bisa dijangkau kiper Martin Dubravka.
Gol McNeil yang tercipta di menit 79 ternyata menaikkan semangat pemain Everton. Mereka langsung bergairah menekan pertahanan tim tamu.
BACA JUGA:
Tak lama berselang atau tepatnya di menit 86, McNeil memberi assist yang dituntaskan dengan baik oleh Abdoulaye Doucoure.
Skor 2-0 dan Everton sudah bisa bernapas lega karena berpeluang memenangkan pertandingan.
Apalagi, saat memasuki injury time, mereka mulai memperkuat pertahanan. Pasalnya Newcastle tetap unggul dalam ball possession.
Meski demikian, efektivitas permainan Everton tak menyulitkan mereka mempertahankan keunggulan. Bahkan Everton memantapkan keunggulan setelah Beto membobol gawang lawan di menit 90+6.
Hanya wasit sempat meninjau gol itu lewat VAR. Dari hasil tinjauan, gol itu bersih dan wasit mengesahkannya. Skor 3-0 untuk Everton dan sampai akhir laga.