JAKARTA – Serafim Todorov, dia adalah mantan petinju amatir terkenal asal Bulgaria. Prestasi Todorov tidak sembarangan karena dia dua kali berlaga di Olimpiade. Lebih dari itu, Todorov adalah orang terakhir yang mengalahkan Floyd Mayweather Jr.
Todorov mengalahkan Mayweather Jr di semifinal kelas bulu Olimpiade Atlanta 1996. Hasil itu membuat Mayweather Jr hanya meraih perunggu dalam Olimpiade yang digelar di kandangnya, Amerika Serikat. Sayang Todorov gagal merebut emas, setelah dikalahkan Somluck Kamsing dari Thailand di final.
Itu prestasi terbaik Todorov di ajang Olimpiade. Sebelumnya dia hanya mencapai perempat final dalam Olimpiade Barcelona 1992. Mengalahkan Mayweather Jr dan bekal perak Olimpiade tak otomatis membuat hidup pria kelahiran 6 Juli 1969 itu moncer.
Floyd Mayweather Jr menjelma jadi petinju top, miliarder, dan tak terkalahkan di kancah profesional, maka nasib Todorov berkebalikan 180 derajat. Dia harus menyambung hidup dengan menjadi buruh pabrik sosis, jauh dari gelimang harta seperti Mayweather Jr yang dia kalahkan.
“Saya hidup dari santunan pemerintah yang jumlahnya tak cukup untuk menafkahi keluarga, sehingga harus cari penghasilan tambahan. Pazardzhik kota kecil, susah dapat pekerjaan bagus di sini. Saya pernah punya rumah besar di kota kelahiran saya, Peshtera. Tapi rumah itu sudah dijual karena saya butuh uang,” ujar Todorov berkisah kepada The New York Times.
Nasib Todorov semakin terpuruk ketika keinginannya untuk membela Turki dalam Kejuaraan Dunia Tinju Amatir 1997 ditolak. Dia juga menyesali penolakannya atas tawaran menjadi petinju profesional di Amerika Serikat, usai meraih perak Olimpiade Atlanta.
“Saya memang bodoh. Berharap mendapatkan surga di Bulgaria, ternyata yang saya dapatkan neraka. Sekarang saya hanya bisa berharap ada keajaiban, sehingga kehidupan saya membaik,” ujar Todorov lagi.
Jika Floyd Mayweather Jr tercatat sebagai salah satu atlet tertajir sejagat dengan kekayaan lebih dari 400 juta dolar AS atau melebihi Rp6 triliun, maka Todorov sebaliknya. Mantan petinju top Bulgaria ini harus hidup dengan gaji buruh plus santunan pemerintah tak lebih dari 400 dolar AS, atau sekitar Rp7 juta!