JAKARTA – Mantan raja kelas berat pemegang sabuk WBO Joseph Parker dinilai akan memakan korban keempat tahun ini dengan memukul knock out (KO) Deontay Wilder.
Parker dan Wilder dijadwalkan duel pada 23 Desember mendatang di Arab Saudi. Kedua petarung itu masuk dalam kartu yang menampilkan partai utama Anthony Joshua versus Otto Wallin.
Promotor Parker, David Higgins, mengatakan bahwa tidak disangkal Wilder telah mendapat reputasi sebagai salah satu petinju paling destruktif di divisi teratas. Meski demikian, ia akan KO di tangan Parker.
"Setiap petinju kelas berat bisa mengalahkan petinju kelas berat. Joseph punya lebih dari 20 KO di dalam resumenya. Wilder punya pukulan keras, salah satu yang terbesar dalam sejarah, tapi Joseph punya beberapa keunggulan. Dia petinju yang lebih baik, dia lebih cepat. Itu bakal mencelakkan siapa pun," kata Higgins, dikutip Sky Sport.
"Joseph adalah seorang juara dunia, begitu pula Wilder. Wilder mungkin punya pukulan keras, tapi di luar itu, dia belum berkembang sebaik Joseph. Ini adalah pertarungan yang bisa dimenangkan oleh Joseph Parker," imbuh dia.
Duel melawan Wilder akan menjadi pertarungan keempat yang dijalani oleh Parker pada tahun ini. Dalam tiga duel sebelumnya, petinju asal Selandia Baru ini selalu keluar sebagai pemenang.
Kemenangan terbaru adalah memukul KO Simon Kean bulan lalu. Sebelum itu, Parker tercatat mengalahkan Jack Massey pada Januari lalu dan Faiga Opelu pada bulan Mei silam.
Higgins mengatakan kemenangan KO atas Simon membuktikan bahwa Parker adalah ancaman serius buat Wilder.
"Dia menunjukkan bahwa dia eksplosif dan memiliki kekuatan yang besar. Simon Kean adalah sosok yang bertubuh besar dan Joseph menjatuhkannya dengan pukulan uppercut," katanya.
BACA JUGA:
"Itu adalah kemenangan ketiganya pada tahun kalender ini dan Deontay Wilder akan menjadi yang keempat. Kami menyukai momentum yang dimiliki Joseph menuju peluang besar ini di Arab Saudi," ia menambahkan.
Parker tercatat memegang sabuk kelas berat WBO antara 2016 sampai 2018. Pemerintahannya sebagai pemegang sabuk tersebut kemudian runtuh setelah kalah angka melawan Anthony Joshua pada Maret 2018 di Cardiff.