YOGYAKARTA – Knockout (KO) dan technical knockout (TKO) merupakan istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan hasil pertandingan tinju. Simak perbedaan KO dan TKO dalam olahraga tinju.
Sebagai informasi, tinju adalah olahraga bela diri yang melibatkan dua orang dengan berat sama dan bertanding satu sama lain dengan saling melepaskan pukulan di tempat yang disebut ring dalam waktu yang sudah ditentukan.
Pembagian waktu dalam olahraga tinju disebut ronde. Dalam satu ronde terdiri dari 3 menit pertandingan plus 1 menit istirahat untuk tinju profesioal.
Sedangkan untuk tinju amatir, durasi satu ronde adalah tiga menit plus 1 menit istirahat atau 2 menit plus 30 detik waktu istirahat,
Jumlah ronde dalam tinju profesional adalah 4-10 ronde untuk tingkat pemula hingga mahir dan 12 ronde untuk tingkat kejuaraan dunia maupun nasional. Untuk tinju amatir, jumlah ronde bervariasi dari tiga hingga enam ronde. Semakin banyak jumlah ronde, maka durasi ronde akan berkurang.
Nah, untuk menentukan pemenang dari pertandingan tinju, ada dua cara yang dapat ditempuh, yakni knockout dan technical knockout. Berikut perbedaan kedua istiah tersebut.
Perbedaan KO dan TKO dalam Olahraga Tinju
Knockout atau yang biasa disingkat KO adalah sebutan untuk petinju yang tidak sadarkan diri serta tidak memberikan reaksi apa pun dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Kemenangan KO dapat terjadi bila petinju berhasil melesakkan pukulan keras hingga rivalnya terjatuh (knockdown) dan tidak sanggup lagi melanjutkan pertandingan.
Saat lawan terjatuh, biasanya wasit akan menghitung sampai 10. Bila petinju tersebut tidak memberikan reaksi apa pun atau tidak kembali bangkit melawan, pertandingan akan dihentikan dengan status knockout.
Sementara technical knockout (TKO) merujuk pada sebuah kondisi di mana salah satu petinju masih sadarkan diri, namun petinju itu tidak dapat lagi memberikan perlawanan.
Artinya, kemenangan TKO bisa terjadi ketika salah seorang petinju mengalami cedera serius atau kesakitan karena terkena pukulan terus-menerus dari lawannya. Kendati dirinya masih dalam keadaan sadar, petinju itu tidak mampu lagi untuk bangkit dan kembali memberikan perlawanan.
BACA JUGA:
Ketika hal ini terjadi, wasit biasanya akan menghentikan pertandingan demi keselamatan seorang petinju.
Secara umum, terdapat beberapa kondisi yang membuat seorang petinju dinyatakan kalah secara TKO, di antaranya:
- Mengalami cedera tau pendarahan akibat pukulan yang dilancarkan oleh lawan.
- Dokter ring memberikan rekomendasi supaya pertandingan dihentikan setelah melihat kondisi petinju yang sudah tidak layak tanding. Kendati demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan wasit.
- Wasit menilai petinju sudah tidak mampu meneruskan pertandingan sebab kekuatan sudah tidak berimbang.
- Wasit menganggap tidak perlu menyelesaikan hitungan sampai ke-10 karena petinju dinilai sudah tidak mampu bertanding atau kondisinya kritis usai terjatuh di kanvas.
- Pihak petinju (pelatih) melemparkan handuk ke dalam ring karena sang petinju dianggap sudah tidak mampu meneruskan pertandingan.
- Terkena hitungan knockdown (jatuh) hingga tiga kali dalam satu ronde. Akan tetapi, hal ini tergantug pada badan tinju yang menaungi pertandingan.
Demikian informasi tentang perbedaan KO dan TKO dalam olahraga tinju. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.