Bagikan:

JAKARTA - Klub Liga 3, PPSM Magelang dan Persibas Banyumas, resmi dijatuhi hukuman oleh Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jawa Tengah.

Hal itu merupakan sebagai buntut dari kerusuhan suporter yang terjadi saat kedua tim tampil di partai lanjutan babak penyisihan Liga 3 Jateng 2023.

Pada matchday terakhir yang digelar Rabu, 22 November 2023, PPSM Magelang bertemu dengan Persip Pekalongan di Grup F dan Persibas Banyumas berjumpa Persibangga Purbalingga di Grup E.

Baik PPSM dan Persibas mendapat sanksi diskualifikasi serta denda masing-masing Rp45 juta. Untuk musim depan, kedua tim juga tidak diperbolehkan menggelar pertandingan dengan penonton.

Khusus PPSM juga dikenakan aturan harus menggelar laga minimum 75 km di luar Kota Magelang untuk pertandingan musim depan.

“Hukuman Komdis (Asprov PSSI Jateng) dijatuhkan ke masing-masing tuan rumah, yakni PPSM Magelang dan Persibas Banyumas, karena terjadinya rusuh suporter dan mengakibatkan pertandingan terhenti,” ujar Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng, Ismu Puruhito, dilansir situs resmi PSSI Jateng.

“Selain melanggar sejumlah Pasal di Kode Disiplin PSSI, rusuh yang diakibatkan suporter tersebut juga melanggar kesepakatan para peserta Liga 3 Jateng 2023 dan Asprov PSSI Jateng yang diikrarkan menjelang sepak mula Liga 3 Jateng 2023,” lanjutnya.

Soal keputusan diskualifikasi dan sanksi yang diambil, Ismu menjelaskan bahwa putusan itu telah sesuai dengan regulasi di Liga 3 Jawa Tengah.

“Hal tersebut tertuang di Regulasi Liga 3 Jateng 2023 Pasal 45 tentang Invasi dan Rusuh (apabila terjadi invasi dan rusuh) di lapangan permainan yang ditimbulkan oleh tim, panpel, penonton, dan suporter maka PSSI berhak mendiskualifikasi klub yang bersangkutan dari kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2023 dan seluruh pertandingan yang sudah dijalankan akan dihapuskan serta lanjutan sanksi sesuai dengan Kode Disiplin PSSI,” jelasnya.

Ismu lebih lanjut mengatakan bahwa langkah tegas ini diharapkan mampu memberi efek jera bagi semua pelaku kompetisi di Liga 3 Jateng.

“Langkah tegas yang ditempuh Komdis Asprov PSSI Jateng untuk menciptakan sepak bola yang aman, nyaman, dan fair play serta membantu Pemerintah menciptakan situasi kondusif menjelang tahun politik saat ini,” pungkas Ismu.