Bagikan:

JAKARTA - Presiden Lega Serie A, Lorenzo Casini, manaruh perhatian kepada masalah birokrasi saat membahas kondisi stadion sepak bola di seluruh Italia.

Sudah bukan rahasia bahwa stadion-stadion di Negeri Pisa berada dalam kondisi cukup buruk dan kumuh. Sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa stadion dimiliki oleh dewan lokal (pemerintah kota), bukan oleh klub itu sendiri.

Beberapa tim, seperti Juventus dan Atalanta, mendapat manfaat dari memiliki kandang sendiri karena berbagai alasan. Sebut saja peluang komersial yang lebih besar dan kendali atas renovasi.

Sejumlah klub yang berada di puncak klasemen Serie A telah bermimpi untuk membangun stadion sendiri selama bertahun-tahun, seperti Milan, Inter, Roma, dan Lazio.

Mereka berupaya untuk mewujudkan proyek masa depan. Namun, semua misi yang dijalani untuk merealisasikan mimpi berjalan lambat karena sifat birokrasi Italia.

“Untuk industri, Anda memerlukan pabrik dan untuk sepak bola Anda memerlukan stadion. Jika kita melihat situasi di Italia, ini adalah sebuah bencana," kata Casini saat konferensi melalui TMW.

"Ada masalah administratif hukum dengan pemerintah kota. Sepak bola Italia masih yang paling kompetitif, bahkan jika kita melihat liga lain atau pertandingan non-level teratas,” ujarnya lagi.

Ia menyinggung pemerintah kota tidak konsisten perihal pembangunan stadion karena sifat politik Italia yang relatif tidak stabil.

“Olahraga tidak meminta uang, tapi kami meminta agar ditempatkan pada posisi untuk menghasilkan lebih banyak sumber daya," ujar Casini.

“Banyak hal dapat dilakukan dengan susah payah dan masalah birokrasi merupakan hal yang mendasar,” tutur Casini lagi.