Bagikan:

SURABAYA - Timnas Mali U-17 tetap optimistis meski kehilangan Mamadou Doumbia saat melakoni laga terakhir melawan Kanada U-17 di Grup B Piala Dunia FIFA U-17 2023. Mali tidak punya pilihan lain harus memenangkan laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis, 16 November pukul 16.00 WIB.

Tanpa Doumbia, produktivitas gol Mali U-17 langsung macet. Mali U-17 pun kalah 1-0 lawan Spanyol U-17 setelah Doumbia mendapat kartu merah di laga tersebut.

Kekalahan itu menjadikan Mali tertahan di peringkat dua dengan poin tiga. Sama dengan Uzbekistan U-17 yang menang 3-0 atas Kanada U-17. Namun Mali masih unggul selisih gol sehingga Kanada berada di peringkat tiga.

Nasib kedua tim ditentukan di laga terakhir saat Mali bertemu Kanada yang sudah pasti tersingkir karena belum mendapat poin sama sekali. Sementara Uzbekistan berjibaku melawan Spanyol yang sudah pasti lolos ke 16 besar.

Laga Uzbekistan tetap digelar di Stadio Manahan, Solo. Jam pertandingan pun tak berbeda dengan Mali melawan Kanada yang dilaksanakan di Surabaya.

Pelatih Mali Soumalia Coulibaly menuturkan tim tetap optimistis lolos ke babak knockout.

Keyakinan itu tidak terlepas dari performa ciamik Mali yang bermain dengan 10 orang tetapi masih bisa mengimbangi Spanyol yang notabene merupakan tim unggulan.

"Dari pertandingan kedua, saya sesungguhnya merasa puas karena pemain muda kami bermain bagus. Kini, kami harus fokus untuk menghadapi laga berikutnya menghadapi Kanada. Target kami tentu menang," kata Soumalia.

Hanya Koulibaly tak memikirkan bagaimana peluang Mali lolos ke babak berikutnya. Bila akhirnya gagal, Mali tetap menerima hasil tersebut.

"Kami tidak peduli dengan peluang. Kami datang untuk bermain sepak bola dengan perasaan gembira. Yang jelas kami berusaha untuk merebut tiga poin saat lawan Kanada untuk bisa lolos ke fase berikutnya," ujarnya.

Hanya saja, Mali harus kehilangan Doumbia, mesin gol andalan yang mendapat kartu merah pada pertandingan melawan Spanyol. Namun Coulibay memastikan Mali masih memiliki striker lain yang bisa diandalkan.

"Tak ada masalah dengan kartu merah Mamadou Doumbia. Dia memang pemain yang penting, tetapi kami harus tetap bisa menunjukkan permainan terbaik meski tidak ada dia," kata Coulibaly.

Sementara, pelatih Kanada Andrew Olivieri menuturkan bila tim seharusnya bisa memberi perlawanan saat melawan Uzbekistan.

Sayangnya, pemain kehilangan fokus yang mengakibatkan gawang mereka kebobolan dua gol. Sedangkan satu gol lagi merupakan kesalahan pemain sendiri.

"Kami mengira bakal menang. Tetapi kami malah kehilangan fokus sehingga kebobolan. Kami juga gagal bangkit," ucap Olivieri.

Kini, Olivieri berharap tim bangkit dan meraih kemenangan di laga terakhir. Hanya dia mengakui bila Mali tim yang bagus. Mereka pun bakal ngotot memenangkan pertandingan demi membuka peluang ke 16 besar.

"Mali tim yang bagus dan ini menjadi pertandingan yang tidak mudah. Meski demikian, kami ingin menang. Saya berharap pemain tak lagi melakukan kesalahan seperti kehilangan fokus. Kami melakukan persiapan sebaik mungkin di laga ini," ucap dia.

Tim Kanada sendiri melakukan perjalanan darat dari Solo menuju Surabaya pada Selasa (14/11/2023). Mereka hanya memiliki waktu istirahat kurang dari dua hari sebelum kembali bertanding.