Rasmus Hojlund Akhiri Puasa Gol, Marcus Rashford Rusak Kemenangan Manchester United
Striker Rasmus Hojlund (kanan) nyaris membawa Manchester United menang sebelum dipaksa menyerah 4-3 oleh FC Copenhagen di laga Liga Champions. (Twitter @ManUtd)

Bagikan:

JAKARTA - Peluang menang Manchester United buyar lewat drama tujuh gol. FC Copenhagen yang sempat tertinggal membalikkan keadaan setelah mengalahkan MU 4-3 di laga Grup A Liga Champions di Stadion Parken, Kamis, 9 November dini hari WIB. Striker Marcus Rashford merusak peluang menang MU setelah mendapat kartu merah di babak pertama.

Striker MU Rasmus Hojlund sesunggunya layak bersuka. Puasa gol dia sejak direkrut MU dari Atalanta berakhir sudah. Bahkan Hojlund langsung mencetak brace dan berpeluang membawa The Red Devils memenangkan pertandingan.

Apa daya MU harus kehilangan seorang pemain menjelang akhir babak pertama setelah Rashford secara kontroversial diusir wasit. Pemain depan tim nasional Inggris ini dinyatakan melakukan pelanggaran trhadfap Elias Jelert di menit 42.

Hanya saja wasit Donatas Rumsas sempat tak yakin dengan keputusannya sehingga merasa perlu meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya, Rashford dinilai melanggar dan dikartu merah.

Diusirnya Rashford melengkapi catatan buruk dirinya di musim ini. Rashford tak kunjung menunjukkan performa terbaik di MU.

Saat diharapkan segera bangkit, dirinya justru membuat kesalahan dengan menggelar pesta usai MU dibantai Manchester City dalam Manchester Derby.

Ulah Rashford yang dugem untuk merayakan ulang tahun menjadi sorotan. Apalagi, performa dia tak kunjung membaik. Namun manajer Erik ten Hag tetap membela dia.

Di laga melawan Copenhagen, Rashford pun tetap menjadi pilihan pertama. Hasilnya memang ciamik karena MU melakukan start gemilang. Hojlund langsung membobol gawang tuan rumah saat laga baru berjalan tiga menit.

Eks penyerang Copenhagen memang seperti bermain di kandang sendiri. Terbukti, dirinya kembali mencetak gol sekaligus membuat brace di menit 28. MU pun unggul 2-0.

Namun start mengesankan juara Liga Champions tiga kali ini langsung dirusak Rashford yang mendapat kartu merah di menit 42. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan dengan baik oleh Copenhagen.

Di menit 45, tuan rumah memperkecil ketinggalannya saat Mohamed Elyounoussi menaklukkan kiper Andre Onana. Dirinya menyelesaikan assist Diogo Goncalves.

Gol Elyounoussi langsung mendongkrak semangat dan motivasi pemain Copenhagen. Hasilnya, pada injury time babak pertama mereka sukses menyamakan skor lewat titik penalti.

Penalti diberikan setelah bek Harry Maguire menyentuh bola di kotak terlarang. Meski mendapat protes dari Maguire, namun wasit tetap pada keputusannya. Kali ini Goncalves yang menjalankan eksekusi dan mengubah skor menjadi 2-2. Babak pertama usai.

Di babak kedua, MU masih bisa menguasai permainan. Namun Copenhagen juga merepotkan pertahanan The Red Devils. Pertandingan berjalan imbang meski MU unggul ball possession.

MU akhirnya berhasil kembali unggul dari titik penalti di menit 69. MU mendapat hadiah penalti setelah gelandang Lukas Lerager handball di kotak terlarang. Kapten Bruno Fernandes pun menuntaskan penalti dan membawa MU unggul 3-2.

Dalam posisi tertinggal, Copenhagen malah berhasil bangkit selama 10 menit terakhir. Leraber menebus kesalahannya dengan mencetak gol yang menyamakan skor di menit 82.

Skor berubah menjadi 3-3 dan MU justru lengah di menit-menit terakhir. Situasi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Roony Bardghji yang membobol gawang Onana di menit 87.

Copenhagen secara dramatis membalikkan keadaan dan memenangkan laga dengan skor 4-3.

Kemenangan itu langsung mengantarkan Copenhagen ke peringkat dua dengan poin empat. Sama dengan Galatasaray yang turun ke posisi tiga setelah kalah 2-1 dari Bayern Munchen. Namun Copenhagen unggul selisih gol

Bayern sendiri yang bertengger di puncak memastikan lolos ke 16 besar setelah memiliki poin 12. Tidak ada lagi tim yan bisa mengejar poin mereka.

MU sendiri kembali ke dasar klasemen dengan poin tiga. Meski demikian, MU masih berpeluang mendapatkan tiket untuk mendampingi Bayern. Hanya, MU harus berebut dengan Copenhagen dan Galatasaray pada dua laga terakhir.