JAKARTA - Khamzat Chimaev baru saja mengalahkan Kamaru Usman di UFC 294 pada Minggu, 22 Oktober. Khamzat kini berupaya mencari lawan untuk pertarungan perebutan sabuk juara UFC.
Namun ia dianggap tak pantas untuk itu.
Saat bertanding menghadapi Kamaru Usman di Etihad Arena, Khamzat menang angka 29-27, 29-27 dan 28-28. Kemenangan ini menjadi ke-13 kalinya secara beruntun bagi Chimaev di MMA atau menjadi yang ketujuh kalinya di UFC.
Mengalahkan Usman juga menjadi catatan rekor Chimaev sebagai petarung yang belum terkalahkan dalam karir profesional MMA. Untuk pencapaian di UFC, catatannya juga cukup apik.
Khamzat saat ini menempati peringkat keempat klasemen kelas welter UFC. Umumnya saat ada di posisi itu seorang petarung sudah cukup untuk ditawarkan dalam perebutan sabuk juara.
Akan tetapi juara kelas menengah UFC, Sean Strickland menyatakan Khamzat Chimaev tidak pantas untuk mendapat penawaran untuk mendapatkan gelar juara UFC.
"Saya akan melawan orang itu selama lima ronde. Tapi tidak, dia tidak mendapatkan itu (gelar juara). Dia tidak pantas mendapatkannya. Dan mengambil keputusan tanpa melibatkan petinju kelas welter tidak akan menghasilkan apa-apa," ujar Strickland dikutip dari MMA Mania, Selasa 24 Oktober.
Strickland menyebut Chimaev menjual banyak pertarungan dan mendapatkan gaji besar. Kendati menarik banyak minat penonton, tetapi petarung berkebangsaan Swedia itu tetap belum pantas tampil dalam duel perebutan sabuk juara.
BACA JUGA:
Strickland menegaskan tidak takut melawan Chimaev. Petarung 32 tahun itu kemudian mengenang insiden saat dirinya menantang Chimaev berduel.
"Dia mengirimi saya pesan sambil berbicara kurang ajar. Dan saya bilang, 'Chimaev, kamu salah paham. Tapi sampai jumpa besok jam 3, pakai sarung tangan atau tanpa sarung tangan, datanglah," tutur Strickland.
"Lalu coba tebak? Tidak ada pertunjukan. Tidak ada jawaban. Kami membicarakan itu, dia berkata 'Tidak, tidak, tidak apa-apa, kita bicarakan itu’," kata Strickland menambahkan.