Bagikan:

JAKARTA - Italia menunjukkan performa terbaik saat menghancurkan tim lemah Malta 4-0 di pertandingan Grup C kualifikasi Euro 2024 di Stadion Comunale San Nicola, Minggu, 15 Oktober dini hari WIB. Italia pun membayangi sekaligus menjadikan Inggris sebagai target berikutnya.

Italia mendapat hantaman berat saat pemainnya, Sandro Tonali dan Nicolo Zaniolo, diduga melakukan perjudian ilegal. Akibatnya, mereka diusut pihak kepolisian dan dipulangkan ke klub masing-masing.

Tidak hanya dihadapkan kasus judi bola yang mencoreng wajah sepak bola Italia seperti halnya pengaturan skor, Gli Azzurri juga kehilangan banyak pemain.

Striker Ciro Immobile terpaksa absen karena cedera. Begitu pula Federico Chiesa, Mateo Retegui, Lorenzo Pellegrini, Mattia Zaccagni dan Matteo Politano tidak bisa bergabung dengan timnas.

Pelatih Luciano Spalletti pun harus merombak skuat saat menghadapi Malta. Terutama di sektor depan dengan menyiapkan tridente anyar yang menempatkan Giacomo Raspadori sebagai ujung tombak.

Dirinya didukung Domenico Berardi dan Moise Kean. Hasilnya ternyata tak mengecewakan. Berardi mencetak brace di pertandingan itu.

Di pertandingan itu, Italia sepenuhnya mendominasi. Mereka langsung menekan pertahanan lawan yang belum pernah mendapat poin karena selalu menelan kekalahan.

Bek Gianluca Mancini sudah mengancamn gawang Malta saat laga baru berjalan lima menit. Namun sundulannya yang menyambut sepak pojok Raspadori masih membentur tiang gawang.

Italia harus menunggu sampai pertengahan babak pertama untuk membobol gawang Malta melalui Giacomo Bonaventura di menit 23. Gol pemain berusia 34 ini tercipta saat dia melepaskan tendangan cantik yang mengarah ke sudut atas gawang tanpa bisa dijangkau kiper Malta.

Ini merupakan gol pertama Bonaventura selama tiga tahun bermain untuk timnas. Dia pun membuat rekor karena menjadi pemain Italia tertua yang mencetak gol pertamanya bagi The Nazionale.

Setelah gol itu, Italia bermain lebih agresif menngurung pertahanan lawan. Hasilnya, gol kedua pun tercipta melalui Berardi pada injury time babak pertama. Skor berubah menjadi 2-0 sekaligus menutup 45 menit pertama.

Di babak kedua, Italia bermain konsisten menekan lawan. Mereka mendapat sejumlah peluang, tetapi gagal menjadi gol.

Tercatat tendangan Raspadori yang belum berhasil menambah gol. Begitu pula sundulan Alessandro Bastoni yang masih melenceng dan sundulan Berardi yang bisa digagalkan kiper Henry Bonello.

Namun Berardi akhirnya berhsil menambah gol sekaligus mencetak brace di menit 63. Pemain depan Sassuolo menjadikan Italia unggul 3-0

Selanjutnya Davide Frattesi melengkapi kemenangan tuan rumah menjelang akhir pertandingan. Italia pun menang dengan skor besar.

Hasil itu menjadikan Italia bertahan di peringkat dua dengan poin 10. Sama dengan Ukraina yang mengalahkan Makedonia 2-0.

Hanya saja, Italia memang unggul selisih gol. Mereka juga masih menyimpan satu pertandingan sisa. Sedangkan Inggris bertengger di puncak klasemen dengan poin 13.

Kemenangan atas Malta di tengah kekisruhan menjadikan kepercayaan diri pemain Italia kian tebal. Mereka pun siap menghadapi Inggris dalam big match di Stadion Wembley, Rabu, 18 Oktober dini hari WIB.

Italia menjadikan Inggris sebagai target berikutnya. Pada duel pertama di kandang sendiri, Italia harus mengakui keunggulan Inggris 2-1.

Persaingan di grup itu memang ketat karena belum ada satu pun tim yang lolos. Inggris dan Italia diprediksi yang akan lolos ke putaran final.