Bagikan:

JAKARTA - Inggris harus bekerja keras sebelum mengalahkan Australia 1-0 di laga uji coba di Stadion Wembley, Sabtu, 14 Oktober dini hari WIB. Di laga itu kapten Inggris Jordan Henderson malah mendapat cemooh dari suporter sendiri yang membuat manajer Gareth Southgate merasa heran.

Laga uji coba memberi kesempatan kepada Southgate melakukan eksperimen. Dirinya tak menurunkan skuat terbaik dan memberi kesempatan kepada pemain cadangan untuk menghadapi Australia.

Bahkan duo kiper Jordan Pickford dan Aaron Ramsdale sama sekali tak dimainkan. Southgate justru memainkan kiper Crystal Palace Sam Johnstone untuk berdiri di bawah mistar.

Sementara, striker Aston Villa Ollie Watkins menggantikan Harry Kane yang tidak tampil di laga itu. Watkins mendapat dukungan dari Jarrod Bowen dan Jack Grealish.

Dengan absennya Kane, maka ban kapten diserahkan Henderson. Ini untuk kali pertama Henderson bermain di Wembley sejak secara kontroversial meninggalkan Liverpool untuk bermain di klub Arab Saudi Al Ittifaq.

Hanya saja, gelandang berusia 33 ini malah mendapat cemooh dari suporter. Terutama saat dia ditarik keluar digantikan Kieran Trippier.

Sikap tak terpuji suporter membuat Southgate merasa heran. Pasalnya mereka sama sekali tidak menunjukkan sikap respek kepada pemain yang memiliki komitmen dan selalu berusaha memberikan terbaik saat bermain untuk The Three Lions.

"Saya sungguh tak mengerti," kata Southgate. "Dia pemain yang sudah memiliki 79 caps untuk Inggris. Komitmen dia untuk timnas sungguh luar biasa. Peran dia di tim baik di luar maupun dalam lapangan juga sangat penting," ujarnya.

"Dia adalah teladan terbaik bagi semua pemain di timnas. Tetapi sebagian orang malah mencemooh dia. Saya sungguh tak mengerti. Mengapa kalian mencemooh pemain yang sudah memberikan sepenuh hati dan jiwa untuk Inggris. Apakah yang suporter lakukan membantu dia atau tim? Saya sungguh tak mengerti," kata Southgate lagi.

Ironisnya, media besar di Inggris, The Sun, malah mendukung sikap suporter. Media itu pun memberikan opini yang menyesatkan soal negara Arab Saudi.

Mereka beropini wajar bila suporter mencemooh Henderson yang bermain di sebuah negara yang tidak menjunjung hak asasi manusia.

Selain itu, performa Henderson dinilai sudah menurun sejak bermain di Liga Pro Arab. Pasalnya, dia bermain di liga yang tidak sekompetitif di Eropa, khususnya Inggris.

Sementara pertandingan di liga tersebut hanya disaksikan sedikit penonton. Bahkan ada pertandingan menurut media, yang ditonton tak lebih 1000 orang.

Terkait performa Henderson, sang manajer pun melakukan bantahan. Menurut dia sebagian pemain yang diturunkan tidak dalam kondisi fisik yang prima. Sebaliknya, Henderson justru mampu mengatur irama permainan tim dengan sangat baik.

"Pengaruh Henderson sangat besar selama pertandingan. Itu yang penting. Dia membantu pemain lain sepanjang pertandingan. Itu tak diragukan," ucapnya.

Di laga itu, Inggris yang turun dengan skuat berbeda memang mengalami kesulitan menghadapi Australia. Meski demikian, Inggris bisa menutup laga dengan kemenangan lewat satu-satunya gol dari Watkins di menit 57.

Watkins yang dipanggil untuk kali pertama sejak Maret 2022 ini menyelesaikan umpan silang Grealish untuk membobol gawang lawan. Ini merupakan gol ketiga Watkins bagi Inggris.

"Saya menunggu lama untuk kembali mendapat panggilan timnas. Saya memang sangat ingin bermain untuk timnas dan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," kata Watkins.

"Ini pertandingan yang tidak mudah. Apalagi sebagian besar pemain belum pernah bermain bersama. Namun kami bisa mencetak gol dan memenangkannya," ucap dia lagi.

Laga ini menjadi pemanasan bagi Inggris. Selanjutnya, mereka menghadapi Italia dalam big match Grup C kualifikasi Euro 2024 di Stadion Wembley, Rabu, 18 Oktober dini hari WIB. Inggris selangkah lagi lolos ke putaran final bila mengalahkan Italia.