Bagikan:

JAKARTA - Tottenham Hotspur nyaris tersingkir di babak awal Carabao Cup sehingga mendapat cemooh dari suporter. Dalam duel melawan klub Championship atau Divisi Satu Coventry City, Kamis, 19 September 2024 dini hari WIB, Tottenham baru bisa menang 2-1 lewat gol-gol di menit terakhir.

Tottenham nyaris kalah untuk kedua kali secara berturut-turut. Bahkan bila sampai gagal di Carabao Cup, manajer Ange Postecoglou terancam pemecatan.

Bagaimana tidak, Tottenham menelan kekalahan 1-0 dalam laga bergengsi The North London Derby melawan tamunya dari sebelah, Arsenal. Usai hasil buruk itu, Tottenham melakoni laga tandang di ajang Carabao Cup atau Piala Liga Inggris melawan Coventry di Stadion The Coventry Building Society Arena.

Di laga tersebut, Postecoglou membuat keputusan mengejutkan dengan tidak menurunkan skuat terbaik.Tidak kurang delapan pemain pilar yang dibangkucadangkan, termasuk kapten Son Heung-min, James Maddison dan Dejan Kulusevski. Hanya Destiny Udogie, Rodrigo Bentancur dan Dominic Solanke yang dipertahankan sebagai starter.

Tampil dengan sebagian besar pemain lapis kedua di kandang lawan, Tottenham harus bekerja keras meladeni Coventry. Hanya, mereka kesulitan menghadapi permainan ngotot Coventry.

Bahkan tuan rumah berhasil unggul saat Brandon Thomas-Asante mencetak gol di menit 63. Keunggulan 1-0 Coventry sempat bertahan sampai menjelang akhir pertandingan.

Penampilan buruk Tottenham yang bermain di bawah tekanan menjadikan Postecoglu mendapat cemooh dari suporter. Repotnya, manajer asal Australia ini sempat sesumbar selalu meraih trofi pada tahun kedua di klub yang sama.

Beruntung Tottenham mampu membalikkan keadaan menjelang bubaran. Pemain pengganti Djed Spence berhasil membobol gawang Coventry di menit 88. Skor 1-1 masih belum aman bagi Tottenham. Begitu pula Coventry yang gagal menyingkirkan rivalnya di menit-menit terakhir.

Tottenham akhirnya memetik kemenangan di menit 90+2. Pemain sayap Brennan Johnson menjadi penentu setelah menuntaskan assist dari Rodrigo Bentancur. Skor berubah 2-1 yang membawa Tottenham lolos ke babak berikutnya. Meski demikian, Tottenham tetap mendapat cemooh dari suporter yang kecewa dengan performa tim saat menghadapi lawan dari kasta bawah.

"Pada akhirnya, kami menunjukkan semangat dan karakter yang sesungguhnya. Ini yang sepertinya hilang selama empat pertandingan sebelumnya," kata Postecoglu memuji pemainnya yang bermain dengan spirit tinggi dan pantang menyerah seperti dikutip Mail Online.

"Kami menunjukkan penampilan terbaik dan kami tak menyerah sebelum meraih hasil. Anda bisa merasakannya selama 10 menit terakhir. Kami punya keyakinan kuat dan berharap ini menjadi sinyal bagus untuk melangkah," ucap dia.

Postegoclu mengakui keputusan merombak komposisi pemain berimbas pada penampilan tim yang tak memuaskan. Apalagi, Coventry bermain cukup bagus sehingga merepotkan The Lilywhites.

"Saat Anda melakukan banyak perombakan, itulah yang terjadi. Kami pun tidak menunjukkan permainan terbaik. Di sisi lain, Coventry bermain ekselen. Mereka bermain penuh energi dan kami harus bertahan cukup lama," kata Postecoglu.

"Pada akhirnya, saya puas dengan apa yang dilakukan Djed dan Brenna. Mereka dimasukkan dan bisa membuat perbedaan. Mereka mampu memberi dampak pada pertandingan," ujarnya.

Meski mendapat cemooh dari suporter, namun Postecoglu tak goyah dengan keputusannya. Dia juga menyebut bila penentuan pemain yang menjadi starter maupun mereka yang duduk di bench tidak berdasarkan polling suporter.

"Saya menurunkan pemain tida berdasarkan polling atau survei. Tentu fans punya opini sendiri. Tetapi seperti saya katakan pemain, katakanlah, Lucas [Bergvall] harus menjalani pertandingan penting seperti ini," kata dia.

Selain itu Postecoglu merasa perlu merotasi pemain. Pasalnya, Tottenham akan melakoni laga-laga penting. Setelah menghadap Brentford, mereka tampil di Liga Europa dan kemudian bertemu tim kuat Manchester United dan Brighton and Hove Albion yang kian menanjak di awal musim kompetisi.