JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti membeberkan materi pemain di dalam skuatnya untuk Piala Dunia U-17 2023. Dia mengaku, timnya masih belum lengkap.
Juru taktik berusia 46 tahun itu bersama tim pelatih saat ini terus mencari pemain-pemain potensial untuk ajang tersebut melalui seleksi. Terbaru seleksi digelar di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.
"Kami masih cari striker, kemudian bek kiri kami juga masih cari kemudian sayap kanan dan kiri juga. Kami masih mencari sosok yang bisa kami bawa ke training camp (pemusatan latihan)," kata dia.
Seleksi yang dijalankan di Jakarta ini diikuti total 50 pemain. Para pemain ini merupakan hasil seleksi sebelumnya yang dilakukan di 12 kota.
Seleksi kali ini akan berlangsung hingga Kamis, 17 Agustus mendatang.
Tim pelatih membagi semua pemain tersebut ke dalam dua grup dan dua sesi latihan di hari pertama ini. Latihan pertama dimulai dari jam setengah tiga sampai jam 15.30 dan dilanjutkan lagi pada pukul 16.00 sampai 17.30 WIB.
"Kami tadi beberapa kali latihan, yang pertama adalah passing game dulu. Kami melihat dasar mereka. Kemudian ada rondo. Kemudian terakhir kami bikin game 25 menit x 2," ujar Bima Sakti.
"Tadi kami melihat kondisi pemain agak ngedrop. Oleh karena itu, kami akan evaluasi lagi besok dan mungkin waktu bisa kami kurangi," tambah mantan pemain tim nasional tersebut.
Bima mengatakan, rentang waktu Piala Dunia U-17 yang sudah begitu dekat membuat dia dan tim pelatih harus mencari pemain yang benar-benar siap.
"Terpenting sekarang kami memberikan kesempatan dulu kepada mereka. Kami akan mencoba mengembangkan mereka. Semoga mereka bisa beradaptasi dengan pemain yang sudah ada sekarang," kata dia.
BACA JUGA:
Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung di Indonesia dari 10 November sampai 2 Desember nanti. Indonesia mendapat kesempatan menjadi tuan rumah setelah Peru dicoret FIFA.
Ajang ini nantinya akan berlangsung di empat stadion. Stadion-stadion yang nanti akan digunakan adalah Jakarta International Stadium (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Surakarta), dan Si Jalak Harupat (Bandung).