JAKARTA – Mantan juara dunia kelas berat dua kali Anthony Joshua menolak kritik setelah dirinya dianggap terlalu sering bergonta-ganti pelatih. Urusan ganti pelatih dia menyebut Dillian Whyte adalah rajanya.
Kedua petarung itu telah dijadwalkan naik ring pada tanggal 12 Agustus mendatang di O2 Arena, London, Inggris. Itu bakalan menjadi pertemuan kedua bagi kedua petinju setelah 2015.
"Lihatlah berapa kali dia berganti pelatih. Dia telah berganti pelatih berkali-kali. Mungkin dia tidak berkembang pada tingkat yang seharusnya atau pelatih-pelatih tidak mengajarinya hal-hal yang perlu dia pelajari dan itu tidak cukup baik," ujar Joshua dilansir Boxing Scene.
"Dia mungkin tahu itu sendiri. Itu mungkin mengapa ia sering berganti pelatih. Saya memikirkan hal ini beberapa hari yang lalu. Ia pernah bersama [Chris] Okoh, [Mark] Tibbs, Xavier [Miller], Buddy McGirt, Johnathon Banks," tambah dia.
Joshua sendiri sejak 2021 lalu tercatat sebanyak tiga kali ganti pelatih. Ia awalnya berpisah dengan Robert McCracken yang melatih sebagian besar karirnya pada 2021 setelah kekalahan pertamanya dari Oleksandr Usyk.
Petinju asal Inggris ini kemudian mempekerjakan pelatih veteran Robert Garcia. Namun, setelah kekalahan keduanya dari Usyk pada tahun 2022 Joshua pun memisahkan diri dari Garcia.
Lalu pada awal tahun ini Joshua menyewa pelatih berpengalaman Derrick James, yang pernah melatih nama-nama seperti Errol Spence, Jermell Charlo, dan Frank Martin. James kemudian membawa Joshua meraih kemenangan atas Jermaine Franklin pada bulan April lalu.
BACA JUGA:
Pada bulan Desember 2015, Joshua memukul knock out (KO) Whyte pada ronde ketujuh. Beberapa pengamat meyakini bahwa Whyte telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Dia secara mengejutkan dikalahkan oleh Alexander Povetkin pada tahun 2020, tetapi kemudian membalas dendam ketika dia memukul KO Povetkin dalam pertandingan ulang mereka pada tahun 2021.
Pada bulan April berikutnya, Whyte dipukul KO dalam enam ronde oleh juara dunia WBC Tyson Fury. Ia kembali naik ring pada November tahun lalu dan sempat mengalami kesulitan untuk mengamankan kemenangan angka mutlak atas Jermaine Franklin.
Meski demikian, Joshua berpendapat bahwa Whyte akan tetap bisa merepotkan siapa pun. Dia mengatakan, Whyte bisa beradaptasi dengan siapa lawan yang akan dihadapi.
"Saya tidak mengira ia telah berkembang secara besar-besaran [sejak laga pertama kami]. Namun, ia mempertahankan standarnya dan itu terbayar. Ia melakukannya dengan baik, sangat baik. Itu telah membawanya melangkah jauh," ujar Joshua.