Bagikan:

JAKARTA - Pertemanan dua pebalap MotoGP, Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi, sudah bukan rahasia. Mereka dikenal akrab dan cukup dekat satu sama lain.

Namun muncul pandangan berbeda jika keduanya kembali ke lintasan, apalagi menyangkut perebutan gelar juara dunia MotoGP 2023. Bagnaia dan Bezzecchi kini sama-sama sama berada dalam persaingan yang ketat.

Soal perburuan gelar juara musim ini nyatanya Bagnaia selaku juara bertahan memilih menyikapi dengan santai. Sementara Bezzecchi justru lebih khawatir andai kedekatan dan rivalitas dengan sesama murid Valentino Rossi ini dilebih-lebihkan orang lain.

Sama-sama jebolan VR46 Academy, persaingan Bagnaia dan Bezzecchi kian menarik buat dinanti. Bagnaia selaku juara bertahan, masih memimpin perburuan.

Jagoan tim pabrikan Ducati itu berada di urutan pertama dengan nilai 194 poin. Sedangkan Jorge Martin (Pramac Ducati) dan Bezzecchi (Mooney VR46 Ducati) mengekor di urutan kedua tertinggal 35 serta 36 angka.

Dengan latar belakang pertemanan yang kuat, persaingan Bagnaia dan Bezzecchi jelas akan lebih sentimentil. Tapi bagi Bagnaia tidak ada perbedaan dalam persaingan jika melawan sahabat sendiri atau tidak, hanya saja masalah akan lebih mudah diselesaikan jika mereka berteman.

"Dari sudut pandang saya, itu sama saja, saat kamu bertengkar, kamu berkelahi," ujar Bagnaia dikutip dari Speedweek pada Selasa 1 Agustus.

"Perbedaannya adalah kami bisa berbicara satu sama lain di rumah. Kami juga memiliki hubungan sehingga jika kami marah, kami dapat membicarakannya sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini."

"Kami berteman, tapi kami tetap rival di lintasan, jadi tidak ada bedanya," sambungnya.

Sementara bagi Bezzecchi statusnya sebagai sahabat Bagnaia justru akan memberatkan persaingan. Itu karena akan ada orang di luar sana yang mengambil cerita pertemanan dan melebih-lebihkannya untuk memanaskan situasi.

"Ini (bersaingan dengan rekan sendiri) tidak mudah. Semua orang selalu berpikir lebih baik bertarung dengan pembalap dari akademi kami," kata Bezzecchi.

"Sebenarnya, itu sedikit kurang indah karena selalu ada sedikit rasa takut untuk dilebih-lebihkan. Ini bukan hanya tentang Pecco, ini tentang semua orang di Akademi," jelas Bezzecchi.