Bagikan:

JAKARTA - Turnamen Wimbledon akan dihelat pada 3 Juli mendatang. Petenis Serbia, Novak Djokovic, tentu diunggulkan untuk jadi juara.

Petenis berusia 36 tahun itu telah mendominasi Wimbledon dengan tujuh gelar di tangan, empat di antaranya diraih sebelumnya dengan beruntun.

Namun, upaya Djokovic memperpanjang rekor gelar Grand Slam miliknya menjadi 24 titel tak akan mudah. Dia bakal dihadang oleh sejumlah pemain yang bersinar dalam beberapa bulan belakangan.

Satu di antaranya adalah petenis Spanyol Carlos Alcaraz yang mulai berdamai dengan lapangan rumput setelah menaklukkan lapangan keras dan tanah liat. Lalu ada juga Daniil Medvedev dari Rusia.

Namun, selain Alcaraz dan Medvedev, ada lawan yang patut diwaspadai oleh Djokovic.

Berikut ini adalah sejumlah pemain yang sedang bersinar yang dapat menjadi penantang serius Djokovic di Wimbledon, seperti dilansir dari Antara:

Taylor Fritz (Amerika Serikat)

Mengalami lima kekalahan pada enam final turnamen ATP pertamanya, Fritz membuat gebrakan pada Maret 2022 ketika ia memenangi Indian Wells Masters kendati menjadi unggulan ke-20.

Pada turnamen di tengah gurun itu, Fritz menunjukkan tanda-tanda tenis Amerika pada akhirnya memiliki penantang serius tunggal putra untuk Grand Slam setelah era keemasan Pete Sampras, Andre Agassi, dan Andy Roddick, petenis terakhir AS yang memenangi gelar mayor pada 2003.

Fritz, yang pernah mencapai peringkat lima dunia pada awal tahun ini, telah memenangi empat final ATP terakhirnya dan menegaskan kecakapannya di atas lapangan rumput setelah memenangi turnamen pemanasan Eastbourne sebanyak dua kali dalam empat tahun terakhir.

Petenis peringkat delapan itu juga telah mencapai enam semifinal pada tahun ini, meskipun belum mampu mengonversinya menjadi pertarungan di babak final.

"Saya melihat diri saya bersungguh-sungguh di dalam turnamen, secara konsisten bermain jauh lebih baik," kata Fritz dikutip dari Reuters via Antara.

Holger Rune (Denmark)

Mencuri perhartian di Paris Master tahun lalu, Rune mendapati performa yang menanjak meski mendapat reputasi sebagai "bocah badung" dalam beberapa turnamen terakhir.

Petenis Denmark yang berapi-api itu mengguncang dunia tenis ketika ia menumbangkan lima pemain top 10 dunia untuk meraih gelar Masters pertamanya pada umur 19 tahun.

Rune tak mengendurkan performanya hingga kini mendekati peringkat lima dunia.

Ia cenderung tak bisa menahan amarahnya, bahkan bisa melabrak para penonton saking frustasinya. Namun, petenis 20 tahun itu mengatakan ia tak takut meluapkan emosinya di lapangan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menjadi petenis nomor satu dunia.

"Saya tidak akan menyembunyikannya," kata Rune di French Open. "Saya yakin dengan diri saya sendiri, dan juga mampu mengalahkan para pemain seperti itu, bukan hanya satu kali tapi juga di Grand Slam di mana kita semua tahu mereka ingin menampilkan yang terbaik,"

Karen Khachanov (Rusia)

Khachanov mendapati penampilan terbaiknya di lapangan rumput pada 2021 ketika dia mencapai perempat final Wimbledon untuk pertama kalinya dan nyaris lolos ke semifinal pertamanya di Grand Slam menyusul kekalahan setelah bermain lima set dengan Denis Shapovalov.

Servis kencang petenis peringkat 10 dunia itu menjadi salah satu ancaman pada turnamen edisi 2022, namun Khachanov tak dapat bermain di All England Club karena penyelenggara Wimbledon melarang petenis Rusia dan Belarus menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Akan tetapi, Wimbledon telah mencabut sanksi terhadap para pemain Rusia dan Belarus, meskipun mereka diizinkan berkompetisi di bawah bendera netral.

Khachanov yang berperawakan jangkung pernah mencapai dua semifinal Grand Slam, juga sempat merepotkan Djokovic di Roland Garros ketika ia mencuri satu set dari sang petenis Serbia meski kalah di perempat-final sebelum menembus peringkat sepuluh dunia untuk pertama kalinya sejak 2019.