Bagikan:

SURABAYA - Ketum PSSI Erick Thohir memastikan kesiapan Stadion Gelora Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya menjadi tuan rumah FIFA Matchday Timnas Indonesia melawan Timnas Palestina pada 14 Juni.

Erick Thohir menyampaikan Stadion GBT Surabaya merupakan salah satu stadion terbaik di Indonesia yang telah memenuhi standar FIFA. Karenanya, Stadion GBT Surabaya dipercaya menjadi venue pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Timnas Palestina. 

“Pada saat itu sudah standar FIFA tapi masih dalam renovasi dan hari ini kita cek ulang, Alhamdulillah sudah selesai semua.  Artinya ini sudah standar FIFA, jadi ini benar-benar salah satu lapangan yang terbaik di Indonesia, tentu dengan standar internasional,” kata Erick dikutip dari keterangan Diskominfo Pemkot Surabaya, Selasa, 6 Juni.

Erick Thohir mengapresiasi kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mempersiapkan seluruh fasilitas yang ada di Stadion GBT Surabaya. Mulai dari ruang VVIP, tribun penonton, kesiapan ruang ganti ofisial, ruang pers, hingga ke bagian lapangan utama Stadion GBT. 

“Karena itu kami juga mengapresiasi persiapan dari Kota Surabaya pada saat itu, maka kami memberikan kepercayaan untuk salah satu pertandingan FIFA Matchday di bulan Juni ini, yaitu tanggal 14 Juni (pertandingan) antara Tim Nasional  Indonesia melawan Tim Nasional Palestina. Para pemain Palestina akan tiba di Surabaya pada 10 atau 11 Juni untuk menjalani sesi latihan. Sementara Timnas Indonesia juga berlatih di GBT dan akan kembali ke Jakarta pada 15-16 Juni untuk mempersiapkan diri melawan Argentina di Gelora Bung Karno, Jakarta,” ungkapnya. 

Erick menjelaskan, pertandingan kali ini sangat penting bagi Timnas Indonesia dalam meraih poin. Selain itu, pertandingan antara Skuad Garuda melawan Timnas Palestina merupakan salah satu pertandingan persahabatan antara dua negara. Sebab, laga ini menjadi salah satu bentuk sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina.

“Karena itu, saya dan para Exco, serta Pak Wali (Eri Cahyadi) memutuskan 10 persen hasil penjualan tiket akan kita sumbangkan untuk perjuangan rakyat Palestina dan memang Indonesia sendiri sejak dulu berkomitmen bahwa kemerdekaan adalah hak bagi seluruh bangsa,” jelasnya 

Meski demikian, Ketum PSSI menegaskan pertandingan FIFA Matchday bukanlah pertandingan pertama dan terakhir bagi Timnas Indonesia berlaga di Kota Surabaya. Erick berjanji bahwa akan memboyong Timnas Indonesia kembali berlaga di Kota Pahlawan. Karenanya, ia meminta dukungan penuh dari Wali Kota Eri Cahyadi dan jajaran Pemkot Surabaya untuk terus menjaga Stadion GBT Surabaya.

“Tadi saya janjikan bahwa sesuai dengan kesepakatan waktu itu, kita akan membawa lagi beberapa pertandingan Timnas di Surabaya. Saya berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan Pak Wali untuk terus menjaga stadion ini sesuai dengan standar yang sudah diberlakukan FIFA. Serta juga saya ingatkan para suporter untuk benar-benar bisa menjaga keamanan karena menjadi tuan rumah,” tegasnya. 

 

Karenanya, Erick mengingatkan kembali, hingga saat ini FIFA masih melakukan proses pemantauan mengenai kegiatan sepak bola di Indonesia. Maka, ia menghimbau agar tidak melakukan euforia yang berlebihan.

“Bahwa masa proses FIFA menerima kesiapan kita menggulirkan sepak bola ini masih dalam pantauan, jadi jangan euforia seakan-akan kita sudah bebas. 1 Juli 2023 (Liga) akan mulai lagi, ini sangat penting. Jadi InsyaAllah, kita jaga sepak bola Indonesia, apalagi kemarin generasi emas ini sudah kita miliki, baik U17, U-19, U-20, U-21 dan U-23 ini kita sangat serius mempersiapkan Timnas Indonesia,” ujarnya.