Dominasi Daniil Medvedev di Lapangan Keras Berlanjut dengan Menjuarai Miami Open 2023
Petenis Rusia Daniil Medvedev menjuarai Miami Open 2023. (Foto: Twitter/@DaniilMedwed)

Bagikan:

JAKARTA - Petenis Rusia Daniil Medvedev menjuarai Miami Open 2023. Dia mengalahkan petenis Italia, Jannik Sinner, di final Miami Open, Senin, 3 April pagi WIB.

Medvedev menang 7-5, 6-3 atas petenis berusia 21 tahun itu.

"Saya sangat senang. Hari ini adalah pertandingan yang sulit. Itu mungkin hari terpanas dan paling lembab sepanjang hari," ujar Medvedev seperti disiarkan AFP dikutip via Antara, Senin, 3 April.

"Itu bukan kondisi yang mudah. Saya tidak tahu apakah Jannik mengalami cedera kecil atau kram. Saya juga berjuang, berusaha untuk tidak menunjukkannya," lanjutnya.

Ini merupakan gelar ATP keempatnya pada tahun 2023. Selain itu, ini juga gelar ATP ke-19 dalam karier Medvedev dan gelar kelimanya di ajang Masters 1000.

Sembilan belas kemenangan ATP Tour Medvedev datang dari 19 ajang berbeda, tetapi dia belum pernah memenangi ajang Masters 1000 sejak Toronto pada 2021.

"Saya belum pernah meraih gelar sebesar itu mungkin dalam satu setengah tahun. Pada akhirnya saya cukup goyah," kata Medvedev.

Gelar ini sekaligus mengukuhkan dominasinya di lapangan keras pada 2023. Petenis berusia 27 tahun itu kini telah memenangi lima dari enam ATP Masters 1000 lapangan keras dan juga mencapai final di dua Grand Slam lapangan keras, memenangi US Open 2021.

Saat ini dia harus mengalihkan perhatiannya ke lapangan tanah liat di mana dia belum pernah menorehkan catatan positif.

"Saya suka lapangan keras, jika itu pilihan saya, hanya akan ada lapangan keras," ujar Medvedev bercanda.

Sementara, Sinner yang juga kalah di final Miami dua tahun lalu, mengaku tidak dalam kondisi 100 persen. Namun, dia tak mau memutuskan untuk mundur dari laga final.

"Saya bangun pagi ini bukan dalam kondisi terbaik saya, saya merasa sedikit sakit... Sayangnya hari ini saya tidak bisa bermain dalam kondisi terbaik saya," kata Sinner.

"Tidak, (cedera) itu tidak seburuk itu. Tapi, dengan panasnya, ketika Anda banyak berlari, itu menjadi semakin buruk. Jelas setengah jam pertama kami juga bermain di bawah sinar matahari," lanjutnya.