JAKARTA - Tak butuh waktu lama bagi petenis Italia Jannik Sinner mengalahkan Daniil Medvedev 6-1, 6-2 hanya dalam 69 menit, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, untuk mencapai final Miami Open.
Peringkat tiga dunia Sinner akan menghadapi petenis Jerman Alexander Zverev atau petenis Bulgaria Grigor Dimitrov di final, dan jelas akan menjadi favorit setelah menunjukkan kekuatan dan keterampilannya di semifinal.
Petenis Italia itu kalah dari Medvedev di final Miami Open tahun lalu tetapi mengalahkannya di final Australian Open pada Januari.
Hasilnya kali ini tidak diragukan lagi karena Sinner benar-benar mendominasi sejak awal.
Sinner mematahkan service gim pertama Medvedev untuk unggul 2-0 pada set pembuka, menekan petenis Rusia itu pada akhir reli yang panjang sebelum mencetak winner untuk melewatinya.
Sementara petenis berusia 22 tahun itu tampak segar dan bersemangat dengan kekuatan dari baseline dan pukulan kreatif ketika berada di depan net, Medvedev kesulitan untuk mempertahankan servisnya.
Medvedev yang terlihat kebingungan akhirnya mampu bertahan pada gim keenam namun Sinner dengan servisnya menyelesaikan set pertama hanya dalam waktu 33 menit.
Cerita yang sama terjadi di set kedua. Medvedev tampak sedih setelah pukulannya melebar pada break point hingga tertinggal 4-1, salah satu dari serangkaian pukulan buruk yang dilakukan petenis berusia 28 tahun itu.
Sinner mengakui bahwa kemenangannya yang dominan terbantu oleh permainan lawannya yang tidak biasa.
"Saya merasa luar biasa di lapangan hari ini. Biasanya semakin sering Anda tampil di sebuah turnamen, Anda akan semakin merasa nyaman dan saya sangat senang dengan penampilan hari ini," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 30 Maret.
"Saya pikir Daniel tidak merasa sebaik ini hari ini. Dia membuat banyak kesalahan yang biasanya tidak dia lakukan, jadi saya hanya mengambil kesempatan itu. Saya mengharapkan pertandingan yang sangat sulit," tambahnya.
BACA JUGA:
Sinner telah memenangi lima pertandingan berturut-turut melawan Medvedev setelah kalah dalam enam pertemuan pertama mereka -- yang terakhir terjadi di final Miami tahun lalu.
Sinner, yang menikmati 19 kemenangan sebelum kalah dari Carlos Alcaraz di semifinal di Indian Wells, mengatakan dia sekarang memiliki karakter yang sangat berbeda dibandingkan ketika dia gagal di final Miami Open tahun lalu.
"Saya pemain yang berbeda, orang yang berbeda," ujar Sinner.
"Kadang-kadang, saya berpikir kembali dan mengingat malam sebelum final. Saya tidak bisa tidur, saya berkeringat di malam hari dan sekarang saya menangani situasi dengan jauh lebih baik."
"Saya sangat bersemangat dan bahagia untuk kembali dan mudah-mudahan saya bisa memainkan permainan yang bagus pada hari Minggu,” pungkasnya.